EMERALD'S POV
"Terus mau lo gimana?"
Aku hanya terdiam ketika Olivia menanyakan itu padaku. Kalau boleh aku jujur, aku tidak ingin menjauh dari Olivia. Tetapi disisi lain, Olivia akan dicap buruk oleh semua murid di sekolah kalau dia masih dekat denganku.
"Liv... gue gak tahu harus gimana, gue sayang sama lo, gue gak mau jauh dari lo, tapi gue takut nanti lo jauhin gue kalau misal lo gak kuat dengan omongan anak-anak di sekolah. Gue gak bakal sanggup kalau..."
Cup...
Jika kalian melihat wajahku sekarang, mungkin warna wajahku sudah merah seperti kepiting rebus.
Secara tiba-tiba dan tidak kusangka-sangka Olivia mengecup bibirku. Dan secara otomatis aku tidak melanjutkan kalimatku. Bagaimana bisa aku melanjutkan kalimatku kalau jiwaku saja sempat terbang beberapa detik yang lalu.
Aku tidak mengerti maksud kecupan itu, apa Olivia mengecup bibirku hanya karena ingin membuatku diam. Tapi kalau hanya untuk itu, dia tidak perlu melecehkanku seperti itu. Apa aku baru saja dilecehkan, astaga... bagaimana bisa aku merasa terbang ketika dilecehkan.
Ya Tuhan bagaimana bisa ciuman pertamaku dicuri seperti ini secara tiba-tiba dan tanpa aba-aba. Seharusnya dia memberitahuku dulu agar aku bisa bersiap-siap.
"Liv..."
"Kenapa?"
Aku memegang bibirku dan sepertinya Olivia mengerti maksudku
"Sorry ya, Ral. Gue lancang..." untuk kecupan itu aku tidak pernah menginginkan Olivia meminta maaf karena menyesalinya. Kalau boleh meminta aku menginginkan itu sekali lagi dalam waktu yang lama.
"Lo gak perlu minta maaf"
"Ral... gue mau cerita sesuatu sama lo"
"Apa?"
"Gue jatuh cinta sama seseorang"
Deg...
Kenapa perasaanku tidak karuan ketika Olivia mengatakan itu. Apa dia jatuh cinta dengan seseorang. Tapi apa mungkin orang itu aku karena beberapa menit yang lalu dia mengecup bibirku secara tiba-tiba. Bagaimana bisa aku percaya diri seperti ini. Bisa saja dia mengecupku karena tidak sengaja.
"Sama siapa?"
Olivia beranjak dari sebelahku dan mengambil sebuah kotak berwarna hitam yang dia simpan di lemari pakaiannya.
"Lo mau tahu siapa orangnya" aku mengangguk "Orangnya ada di dalam sini"
"Hah? Sekecil apa orang itu?" tanyaku
"Emerald..." kesalnya "Bukan gitu maksud gue" aku hanya tersenyum saja karena aku hanya bercanda. Sudah pasti di dalam kotak ini ada foto orang itu.
Dengan cepat aku membuka kotak itu dan hanya mendapati sebuah cermin di dalamnya. Cermin? Apa Olivia sudah gila? Apa dia terlalu banyak membaca cerita dongeng. Bagaimana mungkin ada orang terperangkap di dalam cermin.
"Orang yang lo suka terjebak di dunia cermin?" tanyaku ragu-ragu
"Hah? Dunia cermin? Enak aja, lo pikir gue udah gila"
"Ya terus ini cermin? Liv... ekspektasi gue, di kotak ini ada foto orang yang lo suka"
Olivia menghembuskan napasnya dengan kasar dan mengambil cermin itu.
"Lo gak ngerti maksud gue?" aku hanya menggeleng dan Olivia kembali menghembuskan napasnya dengan kasar "Nih... orang yang buat gue jatuh cinta" ucapnya seraya mengarahkan cermin itu ke wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
RandomBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...