14

4.9K 436 16
                                    

OLIVIA'S POV

Malam ini aku memutuskan untuk menginap di rumah Emerald. Tadinya Emerald berniat untuk mengantarkanku, tapi aku tidak enak dengannya apabila harus berkendara lebih jauh hanya untuk mengantarkan aku pulang

Rumah Emerald terlihat begitu sepi ketika kami masuk ke dalam. Setahuku Emerald hanya tinggal bertiga di rumah ini dan tidak mempekerjakan asisten rumah tangga.

"Tante Claire sama kak Tiara kayaknya udah tidur" ujarku pelan, melihat waktu yang sudah menunjukan pukul 1 dini hari, bisa dipastikan mereka berdua sudah tidur.

Mendengarku mengucapkan itu, Emerald malah berjalan mundur dan melihat kearah samping "Nyokap sama kakak gue lagi gak di rumah"

"Hah?"

"Mobil mereka gak ada di garasi, jadi bisa dipastikan cuma kita berdua di rumah ini"

Mendadak perasaanku tidak enak, apa aku ketakutan berada di rumah ini hanya berdua saja dengan Emerald.

Kalau dibilang besar, rumah ini tidak terlalu besar dibanding rumahku. Tapi setidaknya di rumahku masih ada ART, sopir dan satpam yang tinggal disana.

"Lo berani sendirian kalau gue gak nginep?"

"Kenapa takut? Udah biasa juga"

"Tante Claire sama kak Tiara kemana Ral?" tanyaku penasaran

"Mama..." cukup lama Emerald menjawab pertanyaanku sembari mengecek ponselnya "Oh... Mama lagi di Kalimantan sekarang, kalau kak Tiara masih di Adelaide biasa student exchange"

"Gue bingung..."

"Pegangan kalau bingung" ujarnya bercanda. Melihatku yang ada dalam mode serius, Emerald kembali menanyakanku "Bingung kenapa?"

"Kalau tante Claire di luar kota dan kak Tiara di luar negeri, kenapa mobil mereka juga gak ada. Mereka gak nyetir sendiri kan buat kesana"

"Ya nggak lah, Liv. Bisa gempor kaki nyokap sama kakak gue. Mobil nyokap gue udah pasti di kantornya, kalo mobil kak Tiara mungkin di rumah temennya karena dia berangkat sama temennya"

Aku benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana aku bisa bertahan kalau tinggal sendirian di rumah ini. Mungkin aku akan terjaga semalaman.

"Jadi ini alasan lo gak takut hantu?" sepertinya Emerald tidak menyangka aku menanyakan ini

"Hah?"

"Lo udah biasa tinggal sendirian"

"Oh itu, nggak juga. Gue juga takut hantu kok"

"Bisa-bisanya lo bilang lo takut hantu disaat di rumah hantu tadi lo sama sekali gak ngedip"

"Gue ngedip kok"

"Ya tadi gue denger ada hantu ngomong sama temennya yang sesama hantu juga dia bilang lo gak seru soalnya gak takut sama gak ngedip, makanya pas dipertengahan hantunya sedikit yang nyamperin kita"

"Oh jadi itu alasannya hantu terakhir gak jadi ngagetin gue, dasar lemah"

"Bukan itu pertanyaan gue"

"Liv, gue takut hantu kok. Beneran deh, tapi kalau di rumah hantu itu, alam bawah sadar gue udah bilang kalau mereka cuma hantu bohongan jadi ya gue gak takut. Lagian mana ada hantu yang serem-serem kayak gitu"

"Tapi kan di film..."

"Itu cuma perspektif manusia yang dibuat-buat seakan hantu itu menyeramkan, lagian hantu itu gak serem kok, contohnya yang lagi berdiri di sebelah lo"

Aku terperanjat mendengar perkataan Emerald. Bulu kuduk ku pun seketika meremang.

"Ral... gak lucu"

"Yang duduk di situ juga gak serem" ujarnya sambil menunjuk kursi di meja makan

Last Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang