OLIVIA'S POV
Hari ini adalah hari pertamaku menjadi mahasiswa baru. Aku sudah berada di kampus sejak subuh tadi karena acara ini dilakukan pagi-pagi buta.
Banyak wajah yang tidak asing bagiku karena aku mengenali mereka semua yang notabene adalah teman seangkatanku di sekolah dan kakak-kakak kelasku dulu. Salah satunya ya kak Tiara.
Sejak tadi dia selalu berusaha menahan teman-temannya untuk tidak menghampiriku. Karena semua yang dihampiri mereka akan dipermalukan. Sepertinya kak Tiara sempat membisikkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka tidak melirikku lagi.
Apa begini rasanya memiliki kenalan orang dalam. Apalagi kenalanku itu seorang ketua BEM yang sudah pasti dikenal seantero kampus.
Ini adalah pertama kali aku melihat kak Tiara dengan pakaian formal lengkap dengan jas almamater. Selama ini aku hanya melihatnya dengan pakaian yang santai standar anak kuliahan.
Siapa yang menyangka kalau kakak dari Emerald kekasihku ternyata seanggun dan berwibawa seperti ini. Jika kalian melihat mereka, kalian pasti tidak menyangka kalau Emerald dan kak Tiara adalah kakak beradik.
Kembali kepadaku, sejak tadi ketika aku menginjakkan kaki ku di kampus ini. Aku sudah di dekati beberapa senior laki-laki. Salah satunya kakak kelasku dulu yang selalu mengirimkan surat cinta ke lokerku.
Selain itu aku juga sudah mendapatkan tatapan tidak menyenangkan dari beberapa senior perempuan. Padahal sejak tadi aku tidak melakukan apapun dan cenderung melakukan semua kegiatan dengan benar.
"Aku kira kita gak akan ketemu lagi, Liv" aku menoleh ketika mendengar seseorang berbicara denganku. Tentu saja dia adalah mantan kakak kelasku dulu di SMA dan sekarang menjadi seniorku di kampus.
Beberapa senior perempuan yang sejak tadi memandangiku dengan tatapan tidak suka kini semakin memandangku dengan tatapan penuh permusuhan. Padahal aku baru bernapas lega karena orang-orang yang bersama kak Tiara tidak jadi menghampiriku.
Kenapa sekarang aku malah mendapati orang baru yang melihatku dengan tatapan seperti itu.
Aku hanya diam dan tidak menanggapi obrolan tadi. Kini aku masih fokus untuk melihat kearah depan ketika salah satu panitia ospek berbicara di depan kami semua.
Namun sepertinya mantan kakak kelasku itu masih berusaha untuk berbicara denganku.
"Liv..." panggilnya sekali lagi. Ketika aku menoleh kearahnya, panitia lain memanggilnya
"Bar, lo di cariin Romi" Dia adalah Bara. Ya seingatku namanya adalah Bara.
*****
Saat jam makan siang, kami diberikan waktu 15 menit untuk makan siang di halaman kampus. Aku pun menggunakan waktu itu dengan sangat baik. Namun tiba-tiba ada yang merusaknya karena Bara kini menghampiriku dan duduk di sebelahku.
"Ya Tuhan... aku ingin makan dengan tenang" batinku berteriak
"Kamu udah punya pacar? Kalau belum ada, bisa kali kamu jadi pacar aku. Aku jamin gak ada yang berani ganggu kamu di kampus ini" aku belum menanggapinya karena saat ini mulutku sedang penuh dengan makanan. Tapi sebentar... berani-beraninya dia mengajakku untuk berpacaran.
"Ups..." tiba-tiba saja ada tiga orang mahasiswi dengan jas almamater dan nametag panitia menyiramkan jus jeruk ke pakaianku. Sontak aku berdiri karena terkejut "Sorry... sengaja"
Ingin sekali rasanya aku mencakar orang ini. Berani-beraninya dia memperlakukanku seperti ini. Kalau saja Emerald ada disini, mungkin dia adalah orang pertama yang akan membelaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
RandomBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...