PDKT sama Maretta, jadiannya sama Feby.
Meski tahu Januar menyukai cewek lain, tapi Feby tidak menyerah untuk membuat lelaki itu menyukainya. Dia melakukan segala cara untuk menarik perhatian Januar. Namun, sekeras apapun Feby berusaha, dia akan sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ayo, Ra, buruan! Keburu latihannya selesai.”
Seorang cewek bertubuh tinggi semampai dan berkulit putih setengah berlari keluar dari kantin dengan membawa sebotol air mineral. Rambutnya yang hari ini dia gerai beterbangan tertiup angin.
Hampir semua orang yang berada di kantin tidak bisa mengabaikan keberadaannya begitu saja. Pasti ada yang terang-terangan menatapnya dengan kagum, membicarakan di belakangnya, atau sekedar meliriknya.
Pesona Jeanice Februarine memang tidak ada habisnya. Mulai dari satpam sekolah sampai para guru mengakuinya. Tidak heran jika fotonya selalu terpampang di setiap banner kegiatan yang diadakan SMA Pertiwi.
Feby juga tergabung dalam ekstra kurikuler modeling. Dia menjadi salah satu model utama SMA Pertiwi. Tugasnya hampir sama seperti ambassador. Dia diharuskan selalu hadir di setiap acara yang diadakan sekolah. Terutama acara yang bersifat promosi.
Kecantikan yang dia miliki diharapkan bisa menarik minat orang-orang untuk ikut berpartisipasi dalam acara apa pun itu yang sedang dia promosikan.
Terkadang Feby merasa tugasnya tidak berbeda jauh dengan pelet Mbah Dukun, sama-sama membuat orang tertarik.
Namun, itu tidak ada apa-apanya dibanding saat dirinya diminta hadir di sebuah acara yang diadakan sekolah hanya untuk berdiri saja memamerkan kecantikannya dan difoto layaknya patung taman hiburan.
Mau tersinggung, tapi memang itu tugasnya sebagai model sekolah. Mungkin karena itu juga orang-orang banyak yang tidak menyukainya. Mereka menganggap Feby memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan segala hal. Padahal sekolah yang membuatnya terlihat seperti itu.
Feby sendiri membantah keras pemikiran orang-orang itu karena nyatanya kecantikannya tidak sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Contohnya saja, Januar. Feby menyukainya, tapi cowok itu malah menyukai cewek lain.
Orang-orang sampai terheran-heran dengan Januar. Pasalnya cewek yang dia sukai itu masih di bawah Feby dalam segi visual.
Namun, Feby tidak begitu heran kenapa Januar menyukai cewek itu. Karena nyatanya otak cewek itu memang lebih glowing dari Feby meskipun otak Feby juga tidak kusam-kusam amat.
“Bentar, By! Gue bawa banyak, nggak bisa lari,” sahut Mahira—atau yang biasa dipanggil Era—dengan berjalan cepat menyusul Feby.
Berbeda dengan Feby yang hanya membawa sebotol air mineral, bawaan Era tampak lebih lengkap. Dia membawa nasi kotak dan air minumnya sekalian. Kalaupun nanti pulangnya akan lebih sore dari biasanya, dia tidak akan kelaparan.
Seharusnya Era memang sudah pulang andai saja dia tidak menemani Feby melakukan rutinitasnya setiap hari Rabu, yaitu menonton Januar latihan voli. Sekarang dia jadi harus makan sore di sekolah karena perutnya sudah lapar.
Bukan tanpa sebab Feby ingin cepat-cepat sampai di lapangan voli. Selain karena ingin menonton Januar latihan, dia juga tidak ingin keduluan Maretta dalam memberikan minuman untuk Januar.