20. Lo Cantik!

4.2K 347 21
                                        

“Kapan, sih, istirahat? Nggak sabar gue,” ucap Damar sambil melirik jam tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kapan, sih, istirahat? Nggak sabar gue,” ucap Damar sambil melirik jam tangannya.

Navy meliriknya malas. Dia tahu maksud Damar yang dari tadi bolak-balik melirik jam tangannya. Apalagi saat melihat senyuman meledek yang mengembang di wajahnya itu.

Ada hal lain yang membuat Damar sangat menunggu jam istirahat selain karena dia sudah bosan berada di kelas.

Selama ini Damar memang selalu menunggu-nunggu jam istirahat untuk bisa ke kantin dan mengisi perutnya, tapi khusus hari ini Damar menunggu jam istirahat bukan untuk itu. Bahkan dia berniat menunda niatnya mengisi perut di kantin karena ada sesuatu yang menarik yang tidak boleh dia lewatkan.

Seperti yang telah direncanakan oleh Navy sebelumnya, hari ini dia akan mengatakan pada Lila kalau cewek itu cantik.

Sebenarnya itu sangat mudah, tapi entah kenapa Navy sangat sulit melakukannya. Padahal jika dipikir-pikir, lebih sulit menari jaipong di tengah lapangan daripada mengatakan pada Lila kalau cewek itu cantik.

Navy akui mental Damar patut diacungi jempol. Dirinya dan Elgar yang mendapat tantangan lebih mudah darinya saja belum menjalankan tantangannya, tapi Damar sudah menjalankan lebih dulu tantangan yang dia dapat.

Kini Damar bisa bernafas lega dan tinggal menjadi penonton saja saat teman-temannya menjalankan tantangannya.

Menyebalkannya, mentang-mentang dirinya sudah, Damar sekarang hobi meneror teman-temannya agar mereka menjalankan tantangan mereka masing-masing secepatnya.

“Lo duluan aja. Gue nanti dulu. Gue juga belum chat Irna. Masa tiba-tiba ngajak dia kencan.”

Begitulah jawaban Elgar saat mereka menentukan siapa yang lebih dulu menjalankan tantangannya setelah Damar.

Tidak ada yang menyuruh Januar untuk melakukannya lebih dulu karena mereka tahu tantangan yang Januar dapat lebih berat dari tantangan yang mereka semuanya dapat. Membutuhkan banyak waktu untuk Januar menjalankan tantangannya.

Tidak hanya sehari seperti yang lainnya, Januar harus melakukan tantangannya itu di hari-hari berikutnya juga sampai Feby memutuskannya.

Elgar benar-benar kejam. Dia paling suka mengerjai temannya sendiri.

Selama menunggu bel istirahat yang akan berdering 7 menit lagi, Navy melirik Lila. Cewek itu duduk di bangku paling belakang. Bangkunya berada di deretan yang sama dengan bangku Navy dan Elgar.

Di kelas, Lila terkenal sebagai anak pendiam. Hampir tidak pernah berbaur dengan siswa lain. Mungkin hanya saat diharuskan bekerja kelompok saja dia mau berinteraksi dengan yang lainnya.

Yang Navy tahu, teman Lila hanyalah Diah, teman sebangkunya. Dia benar-benar tertutup seperti orang-orang introvert pada umumnya. Ke mana-mana selalu bersama Diah. Dia seperti tidak ingin mengenal orang lain selain orang-orang yang sudah dekat dengannya.

Shilly-ShallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang