PDKT sama Maretta, jadiannya sama Feby.
Meski tahu Januar menyukai cewek lain, tapi Feby tidak menyerah untuk membuat lelaki itu menyukainya. Dia melakukan segala cara untuk menarik perhatian Januar. Namun, sekeras apapun Feby berusaha, dia akan sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Hoaamm... Ngantuk gue,” gumam Navy pelan setelah menguap lebar.
Matanya sudah sayu padahal dia baru saja menghabiskan segelas kopi. Bahkan gelasnya saja masih belum kering. Entah konsentrat kafein kopi itu yang rendah atau memang Navy yang kebal kafein.
“Lo makan terus, sih. Kekenyangan kan gampang bikin ngantuk,” sahut Damar yang duduk lesehan di sebelahnya.
“Mumpung dikasih Januar makan gratis, rugi kalau nggak dihabisin.”
Navy menyenderkan punggungnya ke kaki sofa belakangnya. Kepalanya mendongak sambil tangannya mengelus perutnya.
Perutnya benar-benar kenyang padahal dengar-dengar sebentar lagi anak Modeling ada pemotretan untuk majalah sekolah. Entah bagaimana bentuk perutnya nanti karena ngemil tengah malam.
Malam ini Januar bersama teman-temannya mengadakan acara nonton bola bareng di apartemennya. Mereka akan menonton liga Inggris.
Kali ini yang akan berlaga adalah Arsenal dan Manchester United. Sebagai fans Arsenal, tentu mereka tidak ingin ketinggalan pertandingan itu.
Elgar dan yang lainnya sepakat menjadikan apartemen Januar sebagai tempat nonton bareng malam ini, kecuali sang pemilik apartemen sendiri yaitu Januar. Karena Januar tahu dengan dirinya mengizinkan mereka menonton di apartemennya, itu sama saja dengan membiarkan mereka mengacak-acak apartemennya.
Pada akhirnya Januar sendiri yang akan repot dengan membersihkan apartemen seorang diri karena teman-temannya biasanya langsung pergi setelah bangun di pagi harinya.
Kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Bahkan baru terjadi minggu lalu.
Setiap mereka selesai kumpul di apartemen Januar, mereka selalu meninggalkan tugas untuk Januar. Tugasnya tidak lain adalah membersihkan bungkus makanan serta piring dan gelas kotor yang mereka gunakan ketika berkumpul saat itu.
Mereka biasanya langsung meninggalkannya begitu saja di meja tanpa mau repot bertanggung jawab membersihkannya terlebih dahulu. Januar sudah hafal dengan kelakuan mereka, tapi dia tidak bisa menolak.
Sebelum ini yang menjadi basecamp kumpul mereka adalah rumah Elgar. Namun, basecamp mereka otomatis berubah semenjak Januar pindah ke apartemen.
Mereka merasa kumpul di apartemen Januar lebih enak karena mereka bisa lebih bebas mengobrol dan tertawa dengan suara keras tanpa takut mengganggu orang lain.
Sementara di rumah Elgar mereka masih harus mengontrol suara mereka karena ada mama Elgar juga di rumah itu meskipun mereka kumpulnya di kamar Elgar.
Kalau di rumah Elgar, sih, meninggalkan bekas makanan di meja bukan suatu masalah karena ada ART yang akan membersihkannya. Lah kalau di apartemen Januar tentu itu sebuah masalah karena Januar sendiri yang harus membersihkannya.