PDKT sama Maretta, jadiannya sama Feby.
Meski tahu Januar menyukai cewek lain, tapi Feby tidak menyerah untuk membuat lelaki itu menyukainya. Dia melakukan segala cara untuk menarik perhatian Januar. Namun, sekeras apapun Feby berusaha, dia akan sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada akhirnya bekal dari Feby kembali berakhir di perut Navy dan Damar.
Januar yang biasanya masih mau meminum minuman yang diberikan Feby pun kali ini memberikan minumannya pada Elgar. Dia sama sekali tidak merasakan semua bekal yang diberikan Feby hari ini.
Ledekan dari teman-temannya gara-gara nugget abjad itu membuatnya malu dan menambah rasa gengsi yang sudah ada pada dirinya. Dia bersikap seolah-olah haram baginya memakan bekal pemberian Feby.
“Emang kenapa?” tanya Elgar yang tidak mengerti maksud ucapan Damar.
“Polos banget. Perasaan mama gue kalau bikin nggak gini. Ada irisan bawangnya, ada irisan cabainya. Ini nggak ada apa-apanya. Cuma ada sawi doang,” komentar Damar menilai masakan Feby.
Tidak terlalu peduli dengan tampilannya, Navy memakan nasi gorengnya begitu saja. Selama mulutnya mengecap, dahinya berkerut seperti tengah berpikir. Nasi gorengnya terasa familier baginya. Dia seolah pernah memakannya. Dan, kini dia sedang mengingat-ingat pernah makan nasi goreng seperti ini di mana.
“Kok rasa nasi gorengnya familier, ya? Lo yakin ini buatan Feby sendiri, Gar?” tanya Navy ragu pada Elgar.
“Itu emang buatan Feby, tapi kayaknya dia pakai bumbu instan makanya nggak ada irisan bumbunya,” jawab Elgar mengungkapkan dugaannya.
“Pantesan!” seru Navy dan Damar bersamaan.
Sekarang terjawab sudah keheranan mereka kenapa nasi goreng itu tampak default dan rasanya familier.
Puas mengomentari nasi goreng dari Feby, Damar dan Navy kembali memakan nasi goreng itu. Tidak apa-apa tampilannya dan rasanya biasa-biasa saja yang penting perut mereka kenyang.
Sementara Elgar kini menikmati susu kaleng yang Feby selipkan di dalam paperbag bersama kotak bekalnya.
Januar hanya diam saja melihat teman-temannya menikmati makanan dan minuman yang seharusnya untuknya.
Muncul rasa tidak tega saat mendengar teman-temannya me-roasting nasi goreng buatan Feby. Cewek itu sudah memberikan cuma-cuma, tapi teman-temannya malah mengomentari masakannya.
Memang kurang ajar mulut Navy dan Damar. Namun, Januar sadar, lebih kurang ajar dirinya yang malah tidak mau memakan bekal pemberian Feby padahal Feby sudah repot-repot membuatkan untuknya.
Apa yang dilakukan Feby berhasil membuatnya frustrasi. Kenapa cewek itu masih saja memberikannya bekal padahal dia tahu kalau bekal pemberiannya tidak pernah Januar makan.
Sejujurnya Januar sama sekali tidak ingin merepotkan Feby. Dia malah berharap Feby berhenti mengganggunya dan merepotkan dirinya sendiri dengan membuat bekal setiap hari. Karena pada akhirnya itu hanya akan sia-sia saja.