43. Butuh Cermin

4.9K 476 45
                                        

Wajah Maretta tertekuk melihat layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Maretta tertekuk melihat layar ponselnya. Sebuah instastory dari akun seseorang muncul di sana.

Saat dia meloncatinya, muncul instastory lain yang tidak berbeda jauh dengan instastory yang dia lihat barusan. Isinya adalah foto bersama dari sebuah keluarga besar dan satu tamu asing yang keberadaannya berhasil mengusik pikiran Maretta. Foto itu berhasil membuat Maretta overthinking dan tidak tenang.

Yang Maretta lihat barusan adalah instastory Januar. Sebenarnya bukan Januar sendiri yang membuat instastory itu, dia hanya memposting ulang instastory anggota keluarga besarnya yang menandainya.

Namun, apa yang dilakukannya itu tanpa sadar menguatkan dugaan followers-nya bahwa Feby sudah dekat dengan keluarganya.

Dan, itu membuat Maretta kesal karena yang terjadi sekarang tidak membuktikan ucapan Januar minggu lalu yang mengatakan bahwa dia tidak ada perasaan apa-apa dengan Feby.

Di setiap instastory itu selalu ada Feby di dalamnya, baik di foto maupun video. Mereka tampak sedang merayakan ulang tahun seorang anak perempuan yang baru menginjak usia 5 tahun. Itu terlihat dari lilin berbentuk angka 5 yang berada di atas kuenya dan balon yang menempel di dinding ruangan yang juga berbentuk sama.

Maretta memang tidak mengenal keluarga Januar. Dia hanya tahu mereka dari social media Januar saja yang kerap kali memposting foto keluarganya di saat-saat tertentu. Tapi, dia tahu kalau anak yang sedang berulang tahun itu termasuk keluarga Januar, entah ponakannya atau sepupunya. Yang pasti bukan adiknya karena Maretta tahu Januar hanya mempunyai seorang kakak.

Keberadaan Feby di tengah-tengah acara itu saja sebenarnya sudah berhasil membuat Maretta kesal. Apalagi ditambah dengan kedekatan Feby dengan mama Januar.

Meskipun Maretta belum pernah bertemu dengan mama Januar, tapi dia yakin seorang wanita paruh baya yang selalu berada di sebelah Feby itu mama Januar. Maretta mengetahuinya dari postingan Instagram Januar beberapa bulan lalu yang sedang merayakan ulang tahun mamanya. Di foto itu Januar hanya berfoto dengan wanita itu, jadi bisa dipastikan dia mama Januar.

Maretta yang tidak terima dengan apa yang Januar lakukan berniat menuntut penjelasan pada cowok itu. Mumpung Januar sekarang berada di depannya.

Kini mereka sedang duduk berhadapan di salah satu meja kantin sambil menunggu antrean bakso sedikit sepi.

“Kamu ngajak Feby ke ulang tahun saudara kamu?” todong Maretta dengan menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan foto keluarga besar Januar dan Feby pada Januar.

“Mmm... Iya,” jawab Januar sedikit ragu.

Kemarin dia tidak pikir panjang saat memposting ulang instastory orang-orang yang menandainya. Dia sama sekali tidak berpikir jika itu akan mendatangkan masalah untuknya karena sejujurnya dia tidak memikirkan respons Maretta.

Shilly-ShallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang