🫀 HAPPY READING 🫀
keesokan harinya, herma pun menjalankan aktivitasnya yaitu membangunkan suami dan putranya.
tapi beruntunglah kali ini, darian tak sulit untuk dibangunkan. tetapi anak semata wayangnya ini sedari tadi tak bangun-bangun juga.
"Cakra, bangun nak. apa kamu mau terlambat sekolah?"
"cakra ga mau sekolah mami, Cakra ingin main bersama nindi" ucao Cakra yang masih menutup matanya.
"justru nindi akan sangat marah bila kamu bolos sekolah sayang" dengan berat hati, Cakra pun bangun yang membuat herma tersenyum.
"good boy", herma mengecup kening Cakra, lalu mengelus lembut rambut cakra.
"sekarang kamu mandi, seragam sudah mami siapkan. mami tinggal dulu buat bangunin nindi" Cakra mengangguk, tak lama herma pun menghilang dari penglihatannya.
sedangkan herma, setelah sampai di kamar tamu ia tersenyum saat melihat nindi tidur dengan nyenyak.
ia duduk di ujung kasur, saat ia mengelus kepala nindi. herma dibuat terkejut saat suhu tubuh nindi sangat panas.
sontak ia berteriak hingga nindi terbangun dan darian menghampiri dirinya. "ada apa sayang?" tanya darian
"mas kita harus bawa nindi ke rumah sakit, badan dia panas" ucap herma dengan raut cemas.
"tidak perlu om, tante. nindi baik-baik saja, tidak perlu dibawa ke rumah sakit."
"terimakasih om dan Tante sudah memberi nindi tumpangan tidur. sekarang nindi harus pulang, pasti papa sedang mencari nindi"
"GAK!" teriak anak kecil dari luar kamar yang tentunya itu adalah cakra.
Cakra memasuki kamar tamu itu, dan duduk di ujung kasur. Cakra merangkul bahu nindi "nindi itu sakit, nindi harus di periksa"
"tapi nindi rindu dengan rumah Cakra, nindi harus pulang"
"iya, nanti sore setelah Cakra pulang sekolah. karena Cakra ingin mengantar nindi sampai rumah, Cakra juga ingin berkenalan dengan orang tua nindi"
"jangan Cakra, nindi sudah terlalu banyak merepotkan kamu sama om dan tante" Cakra tersenyum dan menggeleng.
"tidak nindi! Cakra sudah menganggap nindi sebagai teman, jadi susah maupun senang Cakra akan selalu ada di samping nindi" nindi tersenyum saat melihat mata indah Cakra.
🫀🫀🫀
nindi dan cakra turun dari mobil setelah mobil itu berhenti di pekarangan rumah seseorang.
"PAK ALI!!" teriak nindi yang langsung berlari dan memeluk erat pak Ali.
"nindi kangen pak Ali"
"bapak juga non"
nindi mengurai pelukannya dan menarik tangan cakra untuk mendekat ke pak Ali "pak Ali, nindi punya teman. dia baik sekali" pak Ali yang melihat itu tersenyum.
"kalian jadi teman yang baik ya? jangan bermusuhan, ga baik" mereka berdua pun mengangguk kompak.
"ayo kita temui papa nindi!" ucap nindi yang langsung di angguki cakra.
Tokk tokk
"PAPA! ini nindi!" ucap nindi, tak lama pintu terbuka dan menampilkan bono yang menatap nindi dengan tajam.
bono dengan sengaja mendorong tubuh nindi hingga tersungkur ke tanah dan genggaman tangannya terlepas dari Cakra.
Cakra yang melihat itu segera membantu nindi berdiri
"baru ingat rumah kau?!"
"MASIH PUNYA WAJAH KAU DATANG KESINI, ANAK SIALAN?" teriak bono sampai urat yang ada di leher itu tercetak jelas.
bono mendekati nindi, dan mencengkram erat rahang nindi "kau dikasih hukuman bukannya berubah malah melunjak!"
"om, tolong jangan sakiti nindi" Cakra memegang tangan bono supaya lelaki itu bisa menjauhkan tangannya dari rahang nindi.
bono pun melepaskan tangannya dengan kasar, sehingga nindi kembali terduduk.
"kau!" bono menunjuk ke arah cakra
"pergi dari sini! kau tak berhak mencampuri urusan saya!" Cakra menatap nindi dengan tatapan sendu.
nindi Pun tersenyum dan memegang tangan Cakra "pulanglah, aku tidak apa-apa disini"
Cakra menggeleng "gak! cakra ingin menemani nindi, kasian nindi kalau ada disini. mending nindi kembali ke rumah cakra"
"gak bisa Cakra, ini rumah nindi. nindi di besarkan disini, jadi sejauh apapun nindi pergi, nindi pasti akan kembali lagi disini"
"pulanglah cakra, aku tidak apa-apa" lanjut nindi.
Cakra Pun menghela nafasnya berat, dan mengelus tangan nindi yang sedang memegangi tangannya "kalau ada apa-apa, nindi telfon Cakra ya? curahin semua isi hati nindi pada cakra" nindi tersenyum dan mengangguk.
"kalau gitu Cakra pulang dulu, bye bye nindi cantik" ucap Cakra, bono yang melihat Cakra sudah menghilang dari pekarangan rumahnya.
kini ia menarik tangan kanann nindi dan menyeret tubuh nindi masuk ke dalam rumah.
TBC
jangan lupa vote, komen, dan follow akun ini yaww 🫰🫰
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIBU LUKA [END]
Teen Fictiongadis yang tumbuh diiringi seribu luka, gadis kecil yang di paksa dewasa oleh keadaan.