43

69 4 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

"lebih baik non pergi dari rumah ini, bibi ga kuat kalau liat non selalu di siksa. bibi ga tega" ucap bi Afni yang berada di belakang nindi yang sedang mengolesi salep di punggung nindi yang terluka.

"kalau nindi pergi, siapa yang akan jaga papa? siapa yang merawat papa kalau sakit? siapa yang bakalan jadi pelampiasan kalau papa emosi? nindi ga ingin, orang-orang yang ada di rumah ini jadi pelampiasan papa. cukup nindi aja yang sakit, jangan yang lain"

"dan nindi bakalan pergi, kalau papa mengusir dan udah ga mengharapkan nindi lagi di rumah ini"

bi afni terdiam, ia hanya sibuk mengolesi salep tersebut. ia tak ingin nindi semakin bersedih atas semua luka yang diciptakan oleh tuan-nya.

🫀🫀🫀

saat nindi melangkah keluar rumah, ia melihat ada banyak hiasan di luar rumahnya.

dan ada juga papan yang bertuliskan 'good luck getting better' "kelakuan siapa ini?" gumam nindi, saat celingukan.

ada sebuah tepukan di bahunya dan nindi membalikkan badannya "SELAMAT KEMBALI KE SEKOLAH", teriak Risya, Caca dan Ansel.

nindi tersenyum manis, ia sangat suka dirayakan dan semoga ia selalu dirayakan.

"kalian apaan si, gue jadi salting nih" ucap nindi dengan pipi bersemu.

mereka bertiga gak menjawab, tetapi nindi mendapatkan serangan tiba-tiba dari Caca.

Caca memeluk erat nindi "ayang bebeb kuh, aku kangen cama kamu ayang bebeb" ucap Caca dengan nada manja.

nindi yang di peluk itu bergidik ngeri melihat sikap caca yang sangat menggelikan.

"kita kangen Lo nin, apalagi si Caca. setiap hari ngelamunin Lo" ucap risya secara tiba-tiba.

Caca yang merasa aib nya di bongkar itu melepaskan pelukannya dan tangannya yang bersedekap di depan dada.

"hah? gue ngelamunin dia? idih, mending ngelamunin bojo ku jaehyun"

"dih najis, jaehyun ga tau lo idup kali" Caca melotot tak terima, bisa-bisanya nindi memperjelas fakta yang ia tutup-tutupi.

dengan secara tiba-tiba, nindi memeluk balik Caca dengan sangat lembut.

pelukan hangat yang memberikan ketenangan pada Caca "gue juga kangen Lo, kangen bawelan Lo. kangen kejahilan Lo. sampek gue ga tau, sampai kapan gue bisa ngerasain sikap lo itu" ucap nindi.

mereka bertiga tak paham dengan maksud nindi, tapi mereka memilih untuk diam.

kediaman mereka, membuat nindi meneteskan air matanya dengan posisi yang masih memeluk caca.

"terimakasih sudah mau memberikan contoh arti 'pertemanan' gue mohon jangan ada 'kerusakan' di hubungan kita, kapanpun itu" ucap nindi.

🫀🫀🫀

bel pulang sekolah sudah berdering sejak beberapa menit lalu, tetapi mereka berempat memilih untuk mengundur waktu pulang.

"eh kita ke cafe yuk, udah lama kita ga nongkrong" ucap Ansel dengan menoleh ke arah tiga temannya.

"gas" ucap risya dan Caca bebarengan, tetapi nindi hanya diam.

saat tak mendapati respon nindi, Ansel memanggil berulang kali tetapi tak ada jawaban hingga Caca menyenggol nindi barulah ia menjawab.

"sorry gue ga bisa"

"siap si paling sibuk" ucap caca dengan menyatukan tangannya.

"gue juga pengen bebas, main sana sini kayak kalian. tapi keadaan harus maksa gue kerja sana-sini biar bisa menuhin hidup gue, gue juga pengen menikmati masa-masa remaja kayak kalian. tapi sayang, semua itu hanya mimpi yang gak bakalan terwujud"

"eh gue duluan dulu ya" potong nindi dengan cepat saat Ansel ingin menanyakan dirinya lagi.

nindi pun menjauh, yang membuat ke yg tiga temannya heran kebingungan "kayak ada masalah yang membebani nindi"

"bener, dia juga belakangan ini gue liat kayak kurang bugar tubuhnya" ucap Caca yang terus menatap nindi berjalan.

TBC.

siapa sih yang ga mau punya temen kayak mereka???

oh iya, janlup vote, komen dan follow akun ini yaww 😙 🤟

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang