🫀 HAPPY READING 🫀
"cakra beruntung menjadi teman nindi, nindi perempuan terhebat setelah mami. Cakra bangga dengan nindi karena mampu bertahan dengan situasi seperti ini"
nindi tersenyum tipis "Cakra? terimakasih kamu sudah mau berteman dengan gadis yang mempunya beribu-ribu masalah. gadis yang mempunyai keluarga berantakan seperti nindi" ucap nindi menatap mata cakra.
"nindi? apa nindi mau tinggal bersama cakra, papi dan mami?" nindi menaikkan satu alisnya.
"untuk apa? nindi tak ingin merepotkan orang, sudah cukup nindi menjadi beban keluarga. Cakra tak perlu khawatir, nindi baik-baik saja, nindi bisa menjaga mental nindi"
"apakah nindi yakin?" nindi mengangguk.
"oke, Cakra akan pegang ucapan nindi. tapi kalau nindi menyerah, nindi bisa pergi ke rumah Cakra ya?"
🫀🫀🫀
"jam berapa sekarang?" tanya bono yang sedang duduk di ruang keluarga bersama wanitanya yang ntah keberapa.
ketakutan nindi pun akhirnya terjadi, dengan tangan bergemetar nindi menjawab "jam 8 malam pa"
"buat apa kau pulang jam segini? tak ingat rumah kah? atau mau menjadi wanita murahan?"
Degg
perkataan bono sangat menyayat hatinya, jangan kalian pikir nindi tak mengerti apa itu wanita murahan.
tanpa menjawab pertanyaaan bono, nindi menginjakkan kakinya di tangga.
belum sampai di tiga anak tangga, tiba-tiba ada seseorang yang menarik kerah bajunya yang membuat dirinya turun kembali.
nindi berbalik badan dan disitulah tamparan dari bono melayang di pipinya "sudah berani melawan saya kau?!!"
"apakah kau tuli sehingga kau tak mendengarkan pertanyaan saya?" dengan seluruh keberaniannya, nindi menatap mata Bono
"untuk apa pa? kalau nindi menjawab dengan jujur pasti papa juga tidak akan percaya kan? jadi untuk apa nindi susah payah menjelaskan pada papa?"
karena geram, bono mendorong tubuh nindi hingga membentur tangga. ia mendekati nindi yang duduk dengan kondisi sudah pasrah.
Bono menarik bahu nindi dan menatapnya dengan tajam "selama kau masih berada disini dan bergantung dengan saya. jangan pernah macam-macam! atau tidak..."
"kau tidak akan bisa melihat dunia lagi" nindi menelan salivanya dengan kasar.
"maaf, maaf nindi salah papa" lirih nindi yang masih bisa bono dengar.
tak membutuhkan waktu lama, bono melepaskan sabuk yang ada di pinggangnya.
lalu ia layangkan pukulan berkali-kali pada nindi dengan membabi-buta "papa, nindi minta maaf. nindi mengaku salah, jangan hukum nindi papa...", lirih nindi.
seakan tuli, bono terus menerus melukai anaknya. hingga nindi tam sadarkan diri barulah ia menghentikan aktivitasnya.
🫀🫀🫀
12 november, tepat dimana hari ayah nasional berlangsung. nindi segera berlari ke bawah memenuhi bono.
dan nindi menemukan keberadaan bono di ruang keluarga yang sedang menonton televisi.
"papa" panggil nindi hanya hanya di balas deheman oleh bono.
"di sekolah, ada acara hari ayah. apa papa bisa datang? nindi ingin memberi hadiah dan puisi untuk papa" nindi duduk bersebelahan dengan Bono.
"untuk apa? hal yang tak berguna sekali. saya tak ingin waktu saya terbuang"
nindi memegang tangan bono tetapi langsung di tepis oleh sang empu.
"jangan memegang tangan saya anak sialan"tapi ucapan bono tak dimasukkan hari oleh nindi, ia sudah kebal dengan ucapan jelek dari papanya.
"papa? sekali ini saja. nindi mohon"
Bono terdiam lalu melirik sekilas nindi "saya usahakan datang"
senyum nindi terbit, ia segera memeluk bono. tetapi belum sempat ia memeluk, bono menjulurkan tangannya seakan berkata 'tidak'
nindi hanya bisa tersenyum tipis lalu bangkit dari duduknya "kalau gitu nindi pamit sekolah ya papa" Bono hanya mengangguk.
TBC
uhuyyy, malem tahun baru nih. gimana kesan dan pesan di tahun 2023?
semoga di tahun 2024 kalian bisa lebih bahagia dari tahun sebelumnya ya?
jangan terus bersedih, pikirkan kesehatan kaliannn.🫰
oiya, jangan lupa vote, komen dan follow akun ini yaww 🫰🫰🫰
salam ayamkrispiii!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIBU LUKA [END]
Teen Fictiongadis yang tumbuh diiringi seribu luka, gadis kecil yang di paksa dewasa oleh keadaan.