11

121 8 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

"nindi sayang" Bu Asri, wali kelas nindi, memegang bahu nindi.

nindi sontak menoleh dan tersenyum manis "dimana papa kamu nak?"

"nindi tidak tahu ibu, tadi pagi papa bilang kalau dia akan datang" Bu asri hanya menghela nafas.

"ya sudah, acara sudah mau di mulai. kita tunggu di dalam saja ya nak"

nindi menggeleng "tidak mau ibu, nindi ingin menunggu papa sampai datang"

"nak, kalau kamu diluar nanti ada apa-apa. tapi kalau kamu di dalem, ada ibu yang menemani kamu" nindi menunduk lesu hingga akhirnya mengangguk.

acara pun hampir selesai, dan Kini giliran nindi untuk maju ke depan. tetapi sampai sekarang bono belum juga menampakkan batang hidungnya.

"ibu bagaimana ini? papa belum datang sampai sekarang" Bu asri mengelus lembut bahu nindi seraya tersenyum.

"kamu maju saja ya nak, nanti ibu videoin dari sini dan ibu kirim ke papa. mungkin papa kamu lagi sibuk nindi" nindi menghela nafas dengan kasar, ia bangkit dari duduknya dan berjalan melangkah ke depan.

bi asri mulai mem-video rekaman nindi

"papa, engkau adalah cinta pertamaku. orang yang selalu menuntunku hingga sampai sekarang."

"papa, engkau tak pernah mengeluh lelah di depan ku. engkau selalu berusaha kuat di depan ku."

"papa, temani aku sampai dewasa. temani aku sampai sukses, aku akan menggantikan semua keringat mu di masa itu"

"papa, engkau akan menjadi papa terhebat dalam hidupku. aku tak tau apa yang akan terjadi bila aku tak lahir di dalam keluarga kecil ini"

"walau beribu-ribu jarum kau tanamkan di dalam diriku, tapi aku percaya bahwa itu adalah bentuk kasih sayang yang engkau berikan untuk mu"

"aku ucapkan, selamat hari ayah nasional untuk papaku tercinta.." pidato pendek itu mampu membuat bu asri meneteskan air mata.

nindi segera berlari dan memeluk Bu asri. "ibu bangga padamu nak" lirih Bu asri.

🫀🫀🫀

sesampainya di rumah, nindi langsung membuka pintu dan menemukan keberadaan bono yang sedang bercumbu dengan wanita lain.

"papa" lirih nindi yang membuat bono menghentikan aktivitasnya.

"sudah pulang kau ternyata"

"papa kenapa tidak datang ke sekolah? tadi pagi papa sudah bilang kalau akan datang, tapi kenapa papa bohong? berjam-jam nindi menunggu papa, tapi apa yang nindi dapatkan?" tanya nindi dengan menatap mata Bono.

"kau pikir saya akan datang?" Bono tertawa terbahak-bahak.

"ternyata kau bodoh seperti naydila ya. siapa juga yang akan datang ke acara tak jelas itu anak sialan? kau berharap apa?"

"papa? tolong hargai nindi disini. tolong lihat nindi, nindi anak papa. nindi masih remaja yang belum tahu menahu apa itu masalah keluarga"

Bono naik pitam, ia menghampiri nindi dan melayangkan tamparan yang sangat keras.

"anak tak tau diuntung!"

"kau bilang remaja yang tak tahu masalah keluarga?" Bono menjitak dengan keras kening nindi.

"yang membuat masalah keluarga itu kau anak sialan! KAU! sadar diri lah! jangan merasa tersakiti!"

nindi memberanikan diri menatap tajam bono "nindi bukan pembawa masalah! justru papa! papa berselingkuh di belakang mama! apa itu termasuk kesalahan nindi?"

Plakk

tamparan kedua melayang ke pipi nindi sehingga ujung bibir nindi sobek besar dan mengeluarkan banyak darah.

"kau makin lama makin kurang ajar! kau sepertinya lapar bila saya tak memberikan hukuman untukmu"
Bono mencengkram erat rahang nindi, nindi hanya bisa menggeleng dan menutup matanya.

tanpa aba-aba, Bono membentur kepala nindi ke tembok dengan keras yang membuat sang empu duduk terjatuh.

Bono menghilang dari hadapannya, tetapi tak lama ia kembali dengan membawa cutter.

nindi melotot tak percaya "papa tolong taruh barang itu, nindi mohon"  tapi sayangnya, Bono tak menghiraukan ucapan nindi.

ia menarik tangan nindi dan mulai menggores tangan nindi.

nindi meringis kesakitan, banyak goresan di tangan kanan dan kirinya. tetapi untungnya goresan itu tak begitu dalam, nindi bersyukur karena papanya masih mempunyai rasa kemanusiaan.

"makasih papa" lirih nindi dengan menatap bono yang sedang menatapnya juga.

nindi berusaha bangkit dari duduknya, walau pusing menyerang kepalanya.

ia berjalan dengan bertumpu pada tembok, langkah demi langkah ia lalui hingga kini ia telah sampai di depan kamarnya.

TBC

uhuyyy, udah tahun 2024 nih. awali lembaran baru mu dengan kebahagiaan ya!!!

jangan lupa vote, komen dan follow akun ini yaww 🫰🫰

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang