🫀 HAPPY READING 🫀
cakra yang ingin memejamkan matanya itu, tiba-tiba ia urungkan sebab banyak notifikasi yang masuk dari ponselnya.
dengan segeralah cakra membuka ponselnya, dan seketika itu senyuman yang seminggu kian menghilang kini kembali terbit.
bagaimana tidak?? perempuan yang ia rindukan kembali mengirimkan pesan untuknya.
🫀🫀🫀
nindi menarik nafasnya secara rakus dan membuangnya secara kasar. ia menatap objek yang sudah sekitar satu minggu tak ia lihat lagi.
nindi melangkah masuk dan tak sengaja bertemu bi Afni. bi afni yang menyadari keberadaan nindi itu langsung memeluk anak majikannya.
"non kemana aja?? bibi kangen banget sama non" ucap bi Afni, nindi tak menjawab tetapi tangannya bergerak mengelus punggung bi Afni.
saat mereka sedang menikmati suasana menyalurkan rasa rindu, tiba-tiba ada suara yang sangat berat mengisi ruangan dalam rumah.
nindi mengurai pelukannya dan menatap bono yang sedang menggandeng seorang wanita.
"kenapa kau kesini lagi? masih ingat kalau kau punya rumah?" tanya bono dengan santai.
nindi menaikkan satu alisnya dengan tangan yang bersedekap di depan dada "rumah? dari dulu nindi gak punya rumah. rumah nindi sudah rusak sejak lama, dan itu karena ulah papa"
"papa dan wanita ini membawa kerusakan dalam rumah! papa selalu menghancurkan semua raga yang ada di dalam rumah."
Plakk
tamparan keras melayang ke pipi nindi, dapat ia rasakan ada sesuatu yang mengalir di ujung bibirnya.
"dasar anak kurang ajar! tidak tahu sopan santun! pantas saja wanita murahan itu tak mau mengasuhmu! karena kau memang beban!"
"cukup bilang mama wanita murahan! sadar pa! yang seharusnya jadi wanita murahan di sini itu wanita yang berada di samping papa! wanita penghancur rumah!" ucap nindi dengan menatap wanita itu dengan penuh amarah.
bono tak tinggal diam, ia menjambak rambut nindi hingga tatapan nindi mengarah ke langit-langit atap.
"ulangi ucapanmu"
"wanita murahan dan akan selalu wanita murahan"
Brakk
bono membanting tubuh nindi ke tembok dengan sangat keras "jaga ucapanmu anak pembawa sial!"
nindi yang semula terjatuh kini bangkit dan mendekat kembali ke arah bono "aku benci papa, selamanya"
setelah itu, nindi melangkah memasuki kamar mengabaikan tatapan bono.
🫀🫀🫀
saat risya, Caca dan nindi berjalan bersama menuju kantin. tiba-tiba ada seorang Kakak kelas yang menghalangi jalannya.
"Lo temannya ansel kan?" mereka bertiga saling bertatap-tatapan dan hingga akhirnya Caca mengangguk.
kakak kelas itu menyatukan tangannha hingga menghasilkan bunyi "pas banget, gue mau minta tolong sama kalian" nindi mengernyit.
"minta tolong apa?"
"rencananya, besok gue mau nembak ansel di lapangan ini. dan gue minta tolong, Lo bujuk ansel supaya dia mau ke lapangan."
Caca bersedekap tangannya di depan dada, lalu memasang muka remeh "apa imbalan yang bakalan kakak kasih ke kita"
lelaki itu memutar bola matanya untuk berpikir "gacoan selama 2 hari" Caca menjulurkan tangannya "deal?" tanya Caca.
lelaki itu pun membalas jabatan tangan Caca.
TBC
jadi pengen gacoan wak😔
jangan lupa vote, komen dan follow akun ini yaww 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIBU LUKA [END]
Teen Fictiongadis yang tumbuh diiringi seribu luka, gadis kecil yang di paksa dewasa oleh keadaan.