47

72 3 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

dua orang berbeda itu berlari-lari membentuk sebuah suara tertawa.

Mikael tersenyum senang, saat nindi tersenyum kembali setelah sekian lama ia berusaha.

"ihh, kael! baju gue jadi basah nih, gara-gara Lo" ucap nindi yang merajuk karena Mikael menyemprotkan air di dalam mainan.

"mank gue peduli" nindi menghentakkan kakinya kesal lalu mulai mengejar Mikael kembali.

nindi tertawa bahagia, sudah lama ia tak merasakan moment ini. apakah ada satu kisah lagi di bukunya dengan orang yang berbeda? ntah lah.

 apakah ada satu kisah lagi di bukunya dengan orang yang berbeda? ntah lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🫀🫀🫀

nindi berjalan seorang diri di lapangan sekolah, lalu tak sengaja ia melihat postur tubuh yang sangat ia kenli. senyum manisnya terbit, nindi langsung berlari mendekati orang tersebut dan memeluknya dengan erat.

lelaki yang ia kenal dengan nama mikael itu mengacak rambur nindi dengan gemas "gimana sekolah lo? baik?" tanya mikael

nindi bergumam "lumayan" ucapnya, ntah kenapa dimata mikael nindi selalu menggemaskan, rasanya ia ingin memakan nindi saja.

lalu mikael mejauhkan tubuh nindi dan menaiki motornya "naik nin" nindi mengangguk dan ia menaiki motor milik mikael.

"SIAPP?" pekik mikael, nindi terenyum dan menepuk bau mikael

"BERANGKAT!!!" mikael langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi yang membuat nindi tertawa.

nindi menyenderkan kepalanya pada bahu mikael dan memeluk lelaki itu dengan sangat erat.

sepanjang jalan, mikael selalu melirik nindi yang terus tersenyum manis "selalu seperti ini nin, bahagiakan diri lo" gumam mikael yang tentunya tak bisa di dengar jelas oleh nindi.

jarak yang mereka tempuh sangatlah jauh, sebab mikael dengan sengaja memilih perjalanan yang jauh untuk menuju rumah nindi dan nindi tau akan hal itu.

tetapi disaat mereka menikmati perjalanan, hujan turun membasahi kota bandung. "kita neduh dulu ya" tnya mikael dengan mata yang meilirik spion untuk melihat nindi.

nindi menggeleng "hujan-hujan aja ya? gue lagi pengen merasakan nikmatnya hujan yang menyelimuti diri gue"

"tapi nanti lo sakit nin"

nindi tersenyum sangat manis "dari dulu gue sakit dan ga akan sembuh" mikael bungkam, sejenak ia memberhentikan motornya dan melepas jaket yng ia kenakan.

"lo pakek jaket ini" mikael menyodorkan jaketnya pada nindi.

"gausah mik, gue males pakek. lo aja" 

"pakek nin, seragam lo putih. klau lo basah kuyup. otomatis tubuh lo keliatan" nindi diam berpikir hingga akhirnya ia menerima jaket mikaael "tapi lo gapapa? tanya nindi 

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang