26

81 4 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

nindi memasuki rumah dengan keadaan senang bahagia, tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama di wajah dan hati nindi.

tak sengaja, nindi mendengar suara aneh dari dalam kamar papanya, dan nindi Sangat yakin kalau itu bukan suaranya Mamanya.

sebab, mereka saja tidur berbeda kamar, dan mereka tak ingin kamarnya dimasuki oleh orang lain termasuk dirinya.

nindi menghela nafasnya berat, lalu matanya tak sengaja menatap pecahan kaca di bawah sofa.

"sampai kapan?" lirih nindi, ia pun memunguti satu persatu kaca itu.

saat sibuk dengan pecahan itu, tiba-tiba suara seorang perempuan mengejutkan dirinya hingga tak sengaja pecahan itu menggores tangannya.

"siapa kamu?" tanya perempatan itu,

nindi mendongak dan menatap perempuan itu yang hanya memakai sebuah selimut yang dililit di tubuhnya dan berpenampilan acak-acakan.

"ganti lagi?" gumam nindi

"HEH! Lo itu siapa? Lo maling ya, masuk rumah pacar gue?!" nindi tak menjawab, ia kembali di sibukkan kegiatan yang tadi sempat tertunda.

saat nindi bangkit, tiba-tiba perempuan itu mendorong tubuhnya hingga terbentur ujung sofa "Lo budeg ya, ga jawab pertanyaan gue?" tanya perempuan itu tak suka

Nindi menegakkan badannya dan menatap perempuan itu dengan tatapan benci.

"wajib bagi gue ngejawab pertanyaan Lo yang ga berfaedah?" nindi mengacungkan jari telunjuk tepat di depan perempuan itu.

"yang buta itu lo!" ucap nindi dengan tegas

"JAGA UCAPAN KAU!" bentak bono yang berjalan menuju ke arahnya.

"sayang, dia bilang aku buta" perempuan itu bergelanyut manja dengan memasang ekspresi sedih.

nindi yang melihat itu memutar bola matanya malas, ia ingin muntah detik ini juga

"maaf ya sayang, nanti aku beri dia hukuman yang setimpal karena melukai kamu" bono mengelus pipi perempuan itu.

nindi terkekeh "papa lucu, lebih bela dia daripada anaknya sendiri"

"kau bukan anak saya!" lagi dan lagi nindi dibuat terkekeh.

"bukan anak? kalau memang nindi bukan anak papa, kenapa ga papa usir nindi dari rumah ini? berhenti berbohong pada hati pa"

🫀🫀🫀

hari demi hari berlalu kini nindi mulai bisa berdamai dengan keadaan walau sedikit saja, dan itu semua dari usaha sekarang kala.

ia setia berada di sampingnya, ia selalu menghibur dirinya tanpa mengenal kata lelah.

lalu ia membuka WhatsApp yang memang beberapa hari ini tak ia buka sama sekali, guna menghindar dari cakra.

tapi, usaha untuk menghindar lagi dan lagi gagal. cakra selalu saja mengirim pesan untuk dirinya.

 cakra selalu saja mengirim pesan untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang