40

80 4 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

sepulang sekolah, nindi menjalankan aktivitas seperti biasanya yaitu bekerja.

hanya bekerja menjadi barista dan kerja sampingan mengangkat karung beras itulah yang bisa ia lakukan untuk menyambung kehidupannya
hari ini dan hari esok yang akan datang.

jam terus berjalan, hingga tak terasa sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

nindi bergegas untuk pulang ke rumah yang sudah hancur itu. ia memesan ojek online untuk ia tumpangi.

🫀🫀🫀

saat nindi membuka pintu utama, sebuah sapu melayang mengenai perutnya. nindi meringis pelan, saat perutnya terasa sedikit perih. bagaimana tidak? ia hanya memakan satu kali seharian ini.

"cepat lo bersihkan rumah ini!" ucap seorang perempuan yang duduk santai di ruang tamu.

nindi mengernyit "sopan lo begitu? lo harusnya sadar, Lo cuma parasit di rumah ini" ntah kenapa, emosi yang ada dalam diri nindi keluar begitu saja.

perempuan yang bernama anya itu bangkit dari duduknya dan menjambak rambut nindi sampai mendongak.

"berani banget Lo sama gue? gue bilangin papa Lo baru tau rasa" Anya melepas cekalannya dengan kasar.

"gue lagi pusing, besok aja" pasrah nindi

"gue maunya Sekarang!" nindi menghela nafasnya berat, dengan berat hati ia membersihkan seluruh ruangan yang ada di rumah ini.

sesekali ia memegangi kepalanya yang terasa sangat berat, nindi bertumpu pada meja rias yang ada di kamar bono.

tak sengaja, tangannya menyenggol sebuah bedak ber merk yang membuat anya berteriak dari arah luar.

"APA YANG LO LAKUIN SIALAN!!" pekik anya dengan meremas rambutnya.

nindi juga tak kalah terkejut saat melihat bedak yang ia jatuhkan seharga 1.000.000

"maaf, gue ga sengaja" saat nindi ingin meraih bedak itu, Anya lebih dulu menahan badan nindi dan mendorong tubuh nindi hingga membentur tembok.

Anya mencengkram erat rahang nindi "Lo harus ganti bedak gue sekarang!" ucap Anya dengan tatapan tajam.

"gimana gue bisa ganti? darimana gue dapet uang sebanyak itu?"

"YA LO MIKIR BANGSAT!" pekik anya dengan nafas menggebu-gebu.

nindi hanya diam dengan menahan rasa pusing yang semakin kuat. "kalau lo ga bisa ganti..." Anya langsung menggeret tubuh nindi menuju gudang.

ia melempar tubuh nindi dan mulai melukiskan sebuah karya di tangan, kaki dan perut nindi.

nindi hanya bisa meringis saat benda tajam itu menggores badannya, ia tak berani memberontak. karena bila ia memberontak, benda itu bisa semakin menusuk tubuhnya.

seusai menyelesaikan kegiatan itu, Anya bangkit dari duduknya dan menatap karyanya dengan senyuman miring "ini akibatnya kalau Lo main-main sama gue anak sialan" sebelum meninggalkan ruangan yang tak ada udara masuk itu, Anya menendang tubuh nindi hingga akhirnya setelah itu Anya tak ada lagi di hadapan nindi.

"sakit" nindi melihat seluruh tubuhnua yang di penuhi luka, banyak sekali darah yang mengalir dari tubuhnya.

rasanya ia ingin menangis saja, tetapi ntah kenapa air matanya sangat susah ia keluarkan.

"jangan mati dulu" gumam nindi, hingga akhirnya ia memejamkan matanya dan kehilangan kesadaran.

TBC

jangan lupa vote, komen dan follow akun ini yaww 😙 🤟

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang