56

81 4 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

kini nindi dan ketiga temannya sedang berada di rumah Ansel, mereka memang merencanakan untuk menginap di rumah Ansel.

mereka bercanda ria menceritakan hal yang paling memalukan yang terjadi di hidup mereka masing masing dengan memakan sebuah jagung bakar yang mereka buat.

"anjing, miris banget idup Lo" ucap nindi dengan tertawa terbahak-bahak dengan memegangi perutnya.

"ga bisa bayangin kalau gue jadi Lo ca" ucap Ansel.

Caca menceritakan sebuah lelucon dimana sewaktu ia smp, disaat ia ingin mengambil wudhu di masjid sekolahnya dulu. ia terpeleset hingga seluruh murid yang berada di tempat wudhu itu menoleh ke arahnya.

dan ia juga menceritakan, dimana saat itu cuaca sedang hujan dan koridor sekolahnya banjir. Caca dengan isengnya mengambil ponsel milik temannya lalu ia berlari pelan.

teman pemilik ponsel itu juga mengejarnya, dan temannya tak sengaja terpeleset tetapi tak sampai terjatuh. Caca menertawakan temannya itu lalu ia berbalik badan dan berlari menjauhi temannya itu.

tak ada yang di sangka, Caca terjatuh terpeleset dengan memegangi rok temannya yang bernama 'aira'.

Caca malu bukan main, sudah baju seragamnya basah, ia juga di saksikan oleh banyak guru dan kakak kelas perempuan yang menertawakannya.

"gue malu banget anjir, kisah kehidupan gue di masa smp kayak ga punya muka banget" Caca menekuk wajahnya

"eh gue juga punya ceritanya risya kayak Caca anying" ucap ansel

"apa-apa, spill!" ucap Caca dan nindi bebarengan.

"sel" nindi menatap tajam Ansel, tetapu Ansel malah menjulurkan lidahnya.

"jadi kan dulu gue ikut paskib, nah si Risya ini juga ikut, tapi dia cuma dua kali ikut anying, karena dulu juga di ekskul paskib ada crush-nya"

"nah, waktu dia ikut latihan kedua kalinya nih. kita duduk-duduk sama dua temen gue di serambi masjid, singkat cerita waktu latihan udah mau di mulai, kita mau ke lapangan dong. waktu si Risya ini mau jalan, kaki dia masuk ke lobang besi got itu. dan Lo tau? kejadian dia itu Sampek buat dua adek kelas yang udah mau sampek lapangan kembali ke masjid buat ngeliat risya yang teriak."

"jahat banget Lo sel" lirik Risya.

"udah malu, sepatu basah, kaos kaki yang putih jadi coklat"

"yang sabar kata gue teh, nasib kita sama" Caca mengelus bahu Risya.

🫀🫀🫀

Mikael dan nindi sedang berada di ruang keluarga milik nindi, mereka berdua menikmati drama Korea dengan cemilan yang ada di depannya.

"merek lucu banget ga si mik" ucap nindi yang tak mengalihkan pandanganya dari televisi.

"lebih lucuan hubungan kita"

"ah ga se-"

Brakk

pintu urama dibuka secara kasar dan menampilkan bono dengan kondisi yang berantakan.

"SIALAN!!!!" teriak bono, nindi pun menghampiri bono

"ada apa lagi pa?" tanya nindi, Bono menatap tajam nindi dan melayangkan tamparan keras di pipi nindi.

Mikael sontak mendekati nindi dan membawanya ke dekapannya "KENAPA KAU MENGHABISKAN ISI KARTU ATM SAYA!"

"sudah sejak lama nindi ga pernah pakai uang papa, dan itu semua keinginan papa bukan? terus kenapa sekarang papa nuduh nindi menghabiskan uang papa? dimana otak papa?" ucap nindi yang berada di pelukan mikael

"KAU-" ucap Bono dengan menuding nindi

"turunin nada bicaranya om, nindi anak om" bono beralih menatap lelaki yang melindungi nindi.

"siapa kau? beraninya ikut campur urusan keluarga saya!"

"saya pacar anak om"

Bono terkekeh "anak? sejak kapan saya mempunyai anak sialan seperti dia? anak tak tahu di untung, bisanya cuma jadi beban saja" ucap bono dengan tangan yang bersedekap di depan dada

"saya beritahu ya, lebih baik kau jauhi wanita murahan ini. dia suka gonta-ganti lelaki, dia juga mata duitan"

"jaga ucapan om!" tegas Mikael, Bono menghendikkan bahunya lalu meninggalkan dua orang berbeda gender sedang berpelukan.

di saat nindi mendengar langkah Bono yang mulai menjauh, nindi menumpahkan semua tangisannya di dalam dekapan Mikael.

"sakit mik, hancur" ucapnya di tengah Isaknya

Mikael tak menjawab, ia hanya mengelus lembut punggung nindi supaya bisa lebih tenang "gue mau pulang mik, gue udah ga kuat. batin gue capek, ga ada yang bisa gue harapin di sini"

"gue ga kuat kalau mertahanin rumah yang udah roboh ini, gue ga kuat menahan seorang diri. gue ga bisa memperbaiki rumah ini mik, gue ga sanggup"

"gue bakalan kasih lo rumah nin, rumah yang ga akan pernah roboh"

"suatu saat, kalau gue pengen pulang. tolong anterin gue ya mik?"

"iya, nanti gue bakalan nganterin Lo ke rumah ini"

diam, tak ada jawaban dari nindi. Mikael menjauhkan sedikit tubuhnya dan melihat nindi yang tertidur dengan mata sembabnya.

Mikael pun menggendong tubuh nindi menuju kamar nindi.

saat pertama kali ia memasuki kamar nindi, ia dapat melihat banyak sekali foto masa kecil yang terpajang jelas di kamarnya.

Mikael meletakkan tubuh nindi lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh nindi agar tak kedinginan.

Mikael di buat salah fokus oleh salah satu objek yang terpajang di dinding kamar nindi.

'gue ingin selalu jadi anak kecil, yang tak tahu apa itu kehancuran' tulisan yang mampu membuat mikael bungkam

TBC

pengalaman caca sama risya mah, pengalaman asli author😔😔

jangan lupa vote, komen dan follow akun ini yaww🫰🫰

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang