46

55 4 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

"HAPPY BIRTHDAY SAYANGKU!!" pekik risya, Caca dan Ansel secara berbarengan saat nindi membuka pintu utama.

nindi membekap mulutnya tak percaya, setelah sekian lama baru kali ini ia dirayakan kembali.

air mata bahagia menetes membasahi pipi nindi, mereka yang mengerti bahwa nindi sedang menangis itu memeluk nindi.

"aaaa, jangan nangis dong. gue jadi ikutan sedih" ucap Caca yang sedikit bergemetar, karena baru kali ini Caca melihat nindi menangis walaupun itu adalah tangisan bahagia.

"makasih, makasih sudah buat gue merasa dirayakan. amal apa yang gue lakuin, sampai bisa punya temen kayak kalian. makasih udah buat gue mengerti arti pertemanan, menjauhi ruangan kegelapan" ucap nindi dengan lirih.

"merasa dirayakan? apa selama ini nindi..." batin Ansel.

"kita juga seneng bisa punya temen kayak lo" ucap Ansel.

"ciee, anak gadis udah umur 17 tahun. udah bisa buat ktp" Caca menolek dagu nindi dengan ketipan mata yang genit.

🫀🫀🫀

disinilah nindi berada, disebuah tempat yang tertinggi di sekolahnya.

rooftop, tempat yang dulu ia jadikan sebagai pelarian dari pelajaran. kini akan menjadi saksi ia ingin berakhir.

saat ia ingin menjatuhkan tubuhnya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang mencekal tangannya dan menarik menjauh dari tepi.

"Lo gila? yang Lo lakuin ini bisa ngebahayain nyawa Lo!" ucap Mikael dengan wajah yang memerah karena memendam amarah.

"karena itu tujuan gue, gue ada disini juga buat orang beban. jadi, untuk apa gue hidup kalau ga di harapkan? semuanya percuma, sekarang fisik dan batin gue lelah, hancur. ga akan ada yang bisa menyembuhkan luka ini, luka yang akan abadi dalam tubuh gue"

tak menjawab, Mikael mendekap tubuh nindi. ntah kenapa, ada rasa hangat, rindu saat tubuhnya dibekap oleh lelaki di depannya.

rasa ini sama seperti rasa yang dulu saat ia di peluk oleh teman kecilnya. rasanya, ia ingin melampiaskan semuanya pada lelaki di depannya.

tetapi, ia tahu diri. dirinya sudah hancur, dan ia tak ingin orang lain ikut hancur karena dirinya.

ia trauma dengan segala hal, ntah berapa luka dan trauma yang ia simpan sendiri.

rasanya, sudah tak ada lagi ruangan yang tersisa untuk menampung luka dan traumanya lagi.

"Lo diharapkan, dan semua orang berharap Lo tetap ada di samping mereka. semua orang butuh keberadaan Lo, masih banyak orang yang siap memberikan Lo senderan"

"gue terlalu banyak meminta senderan, sehingga mereka satu persatu meninggalkan gue dan mengambil senderan yang gue punya. dulu mereka bilang siap untuk membagi luka gue, tapi nyatanya? mereka pergi meninggalkan gue yang udah ga punya ruangan lagi untuk menampung luka yang gue punya."

"rasanya, ruangan ini ingin bocor. terlalu banyak luka yang masuk ke dalam ruangan itu dan gue ga bisa sama sekali untuk membersihkannya."

"ayo obati luka itu" ucap Mikael, dan nindi menggeleng lemah.

"cukup, gue udah ga kuat denger kalimat itu. kalimat sampah yang hanya di buat untuk penenang, jadi tolong. tolong biarkan gue pulang, badan gue udah hancur. jiwa gue ga bisa di rakit kembali secara sempurna"

"nindi.. tolong hidup lebih lama lagi. tolong wujudin semua wishlist yang Lo punya"

"gue cuma punya satu wishlist, Banda neira" nindi melepaskan pelukan itu, lalu menatap Mikael.

"kita berangkat Sabtu besok" ucap Mikael dengan mantap.

"tapi Banda neira adalah wishlist gue dulu, dan ada seseorang yang menjanjikannya tapi malah meninggalkannya"

"terus, apa wishlist Lo sekarang?"

"pulang" ucap nindi dengan lirih, dan Mikael dapat mendengar ucapan itu.

"kalau Lo pulang, gue akan pulang juga. menemani lo" nindi menggeleng samar.

"tinggikan cita-cita Lo, masih banyak hal yang belum Lo rasain. nikmati keindahan dunia"

"kalau gue ga boleh pulang, Lo juga ga boleh pulang. bertahanlah sebentar lagi nin. gu yakin, ada sesuatu yang indah esok hari nanti"

"tolong" nindi tampak diam dan akhirnya mengangguk.

"akan gue coba sekali lagi, hanya untuk Lo"

TBC

kasih pelukan buat nindi🫂🫂🫂

makasih udah bertahan sejauh ini nindiiii😢, yang mau tau kelanjutan kehidupan nindi, boleh kali di vote dulu😍😍

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang