🫀 HAPPY READING🫀
"harus berapa lagi, nindi harus bertahan di rumah yang hancur ini pa? sampai kapan?" bono hanya diam sambil terus menatap dirinya.
tak ingin berlama-lama di tempat yang sangat panas ini, nindi keluar dari kamar bono dan menuju kamarnya.
sesampainya di kamar, ia memasuki kamar mandi dan menyalakan shower untuk mengguyur badannya.
nindi menangis sejadi-jadinya meratapi kehidupannys yang begitu suram
"hidup tanpa seorang ayah memang sakit, tapi gimana kalau ayahnya ada tetapi perannya ga ada?" gumam nindi.
nindi mendongakkan kepalanya membiarkan matanya dibasahai oleh air dan juga ia memeluk tubuhnya sangat erat "pa, apa papa tahu gimana keadaan ku selama ini? gadis kecil yang dulu papa banggakan, sekarang pikiran dan mentalnya di penuhi oleh trauma."
"gadis kecil yang dulu papa banggakan, kini membutuhkan pelukan dari sang ayah. katanya, ayah adalah cinta pertama anak perempuannya, tapi kenapa papa adalah luka pertama bagi nindi?"
"kenapa nindi harus di dewasakan oleh keadaan dan trauma? kenapa pa? nindi ingin seperti orang lain, yang dewasa dengan kasih sayang. pa... tolong peluk nindi, nindi butuh pelukan papa..." lirih nindi, sampai akhirnya ia tak sadarkan diri di bawah shower yang menyala.
🫀🫀🫀
nindi membuka pagar rumahnya dan menampilkan seorang lelaki yang sedang duduk di motor.
"hai nindi" sapa lelaki itu, nindi mengernyit bingung.
"lo siapa? kenapa lo bisa tau rumah gue?"
lelaki itu menjulurkan tangannya dengan wajah yang tersenyum "gue Mikael, gue tau alamat rumah lo karena ansel yang beritahu, terus gue kenal Lo juga karena Ansel" nindi mengangguk paham.
"terus sekarang lo kesini mau ngapain?"
"kita berangkat bareng" nindi melongo tak percaya, sebab motor yang mikael tumpangi itu motor zx25r, yang dimana motor itu sangat tinggi untuk ia tumpangi.
"lo gila? motor lo tinggi banget! mendingan gue jalan kaki"
"Lo bisa pakek jaket gue" nindi diam mempertimbangkan penawaran Mikael.
"mau ya? plisss" ucap mikael hingga akhirnya diangguki oleh nindi.
mikael memberikan jaketnya pada nindi, lalu nindi menaiki motor Mikael dan menutupi pahanya dengan jaket lelaki itu.
setelah nindi pas dengan duduknya, mikael menjalankan motornya menuju ke sekolah.
selama perjalanan, hanya keheningan yang menemani mereka dan nindi tidak suka hal itu.
"Lo temen deketnya Ansel ya?" ucap nindi yang hanya basa basi.
"gak, cuma dulu gue sama ansel satu sekolah waktu sd" nindi pun mengangguk paham, hingga tak ada topik yang terlintas di pikirannya.
mikael melihat nindi yang sedang melamun melalui spion, ia tersenyum manis saat melihat paras cantik nindi "cantik" gumam Mikael.
"kalau ada apa-apa, cerita ke gue ya? gue siap menjadi bahu Lo" nindi mengernyit bingung saat mendengarkan ucapan Mikael.
"apa tadi dia denger waktu gue sama papa berantem?" batin nindi.
"ga perlu, gue udah punya bahu yang selalu setia ngasih gue senderan" seketika senyuman Mikael luntur.
"Lo punya pacar?" mikael melirik lagi ke arah nindi.
nindi menggeleng dan tersenyum"dia cuma teman, tapi udah gue anggep sebagai keluarga"
seketika nafasnya tak terasa sesak lagi, ia masih mempunyai kesempatan untuk mendapat seorang nindi "terus, kenapa gue ga boleh jadi bahu Lo? bukannya semakin banyak yang memberinya bahu, semakin banyak juga kekuatan fisik dan batin yang disimpan orang itu" nindi tak menjawab, karena tak ada jawaban di pikirannya.
sesampainya di sekolah, Mikael melajukan motornya menuju parkiran.
tetapi tak sengaja nindi melihat ada Caca, risya dan Ansel yang berjalan berbarengan.
nindi pun menutup wajahnya, tapi ia kalah cepat karena Caca sadar akan hal itu.
Caca yang melihat itu menyenggol lengan Risya dan Ansel, lalu memberikan lirikan ke arah nindi dan Mikael "bau-bau ada yang jatuh cinta" ucap Caca dengan senyuman tak bisa diartikan.
"palingan yang jatuh cinta juga buaya Mikael" ucap ansel yang di sertai kekehan Caca.
TBC
ciee besok udah senin aja😈😈
sebelum hari senin, boleh kali baca ini dulu😋😋sebelum kalian ninggalin lapak ini, jangan lupa tinggalin jejak dulu ye😈
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIBU LUKA [END]
Teen Fictiongadis yang tumbuh diiringi seribu luka, gadis kecil yang di paksa dewasa oleh keadaan.