28

74 5 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

tak terasa, hari ini nindi akan menuju hari kelulusan. ia berhasil melewati hari-hari yang menurutnya sangat suram dengan bantuan kala.

andai dulu kala tak mengajaknya untuk memeriksa mentalnya, mungkin sekarang ia sudah gila.

hubungannya dan cakra pun jauh lebih membaik, karena tak ada rasa cemburu atau iri lagi dalam dirinya.

tetapi, untuk hari kelulusan ini, nindi tak bisa menghadiri acara di sekolahnya di karenakan bono mengunci semua pintu rumah.

hal ini tentu membuat nindi kesal pada bono, mengapa setiap ada hari spesial di hidupnya, Bono selalu tak memperbolehkan untuk menghadiri atau melakukannya.

nindi hanya menatap televisi dengan tatapan kosong, ia membayangkan semua teman-teman di sekolahnya yang sekarang sedang berbahagia karena dapat merayakan kelulusan.

tak lama ponselnya berdering dengan tanda bahwa ada notifikasi yang masuk.

tak lama ponselnya berdering dengan tanda bahwa ada notifikasi yang masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena nindi merasa mengantuk, ia mulai memejamkan matanya dan membiarkan televisi di depannya itu menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena nindi merasa mengantuk, ia mulai memejamkan matanya dan membiarkan televisi di depannya itu menyala.

🫀🫀🫀

nindi menggeliat saat tidurnya terusik dengan dering telpon, ia membuka matanya dan mengumpulkan nyawanya.

tiba-tiba ada suara lain yang masuk ke gendang telinganya, dan suara itu berasal dari kamar papanya.

nindi menghela nafasnya berat, ia tak ambil pusing, dengan segera ia mengangkat telpon dengan nama kontak 'cakra'

saat ia mengangkatnya, muncul gambar muka Cakra yang sedang tersenyum ke arah ponsel

"hai nindi cantik!! bagiamana hari kelulusan nindi?" tanya Cakra dengan antusias.

"hambar cak, disaat yang lain berbahagia, gue disini dengan diselingi suara aneh" nindi tersenyum tipis.

"suara aneh? papa membawa perempuan lagi ya?"

"ya begitulah"

"nindi jangan bersedih ya? masih ada lain hari untuk nindi. dimana hari itu, nindi akan berbahagia dengan teman nindi... masih ada kesempatan untuk nindi" nindi tersenyum tipis.

"makasih cak, lo orang kedua yang udah nyemangatin gue hari ini"

Cakra yang mendengarkan itu, mengubah raut wajahnya seakan sedih "yahhh, berarti Cakra keduluan dengan kala dong"

nindi terkekeh melihat raut wajah yang Cakra buat "apasih cak, alay"

Cakra tersenyum "makasih untuk selalu tersenyum nindi, cakra suka dengan senyuman nindi.. jangan pernah melunturkan senyuman ini lagi ya? karena senyuman nindi adalah penyemangat cakra"

"nindi?" panggil Cakra yang di jawab deheman oleh nindi

"terimakasih sudah mau bertahan sampai sini, cakra berterima kasih banyak karena nindi bisa melawan semuanya. nindi bisa berdamai dengan keadaan saja sudah membuat cakra bangga pada nindi. sampai kapanpun, Cakra akan selalu bangga pada nindi... nindi? tolong ya? suatu saat bila ada sesuatu yang menimpa nindi lagi, Cakra mohon... jangan mati di tangan sendiri... tunggulah nindi.." tanpa sadar, air mata nindi lolos keluar tanpa disuruh.

"mencari ketenangan tidak harus mati, karena orang yang sudah mati saja butuh di doakan agar mereka tenang. tolong jaga diri, tolong kuatkan diri. Cakra tidak bisa memantau nindi dari dekat, jadi Cakra minta tolong supaya nindi selalu menjaga diri di manapun."

"gue akan berusaha kuat untuk lo cak"

"tapi gue ga janji" batin nindi

Cakra tersenyum "terimakasih nindi"

"tolong tutup mata nindi" lanjut Cakra, dan nindi pun menurutinya.

hingga beberapa detik, Cakra menyuruh nindi untuk membuka mata "selamat hari lahir tuan putri" ucap Cakra dengan membawa kue ulang tahun.

nindi membekap mulutnya tak percaya, ternyata ini adalah hari dimana ia dilahirkan.

ia terharu karena Cakra mengingat ulang tahunnya, sedangkan dirinya tidak sama sekali.

"makasih cakra" nindi tersenyum tipis dengan bulir air mata yang terus menetes.

"apa yang nindi inginkan? berdoalah nindi" ucap Cakra.

"semoga, gue bisa berdampingan dengan seseorang yang saat ini merayakan ulang tahun gue" ucap nindi dengan penuh harap.

"AAMIIN" pekik Cakra yang membuat nindi terkekeh.

"dua hari lagi, akan ada hadiah dari cakra. di tunggu ya" nindi menggangguk semangat.

TBC

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang