17

99 8 0
                                    

🫀 HAPPY READING 🫀

nindi dan kala pun sampai di perpustakaan untuk melanjutkan obrolan tadi "oh iya, gue mau tanya. yang Lo maksud pacar tadi siapa?" tanya nindi pada kala.

"Cakra" nindi menahan tawanya saat menatap wajah polos kala yang menyebut nama 'cakra'

"kenapa? pacar Lo Cakra kan?" lanjut kala.

"cuma sahabat kal"

"berarti gue ga terlambat?" gumam kala.

"hah? Lo ngomong apa tadi?" tanya nindi Karena tak mendengar ucapan kala secara jelas.

"ga ada apa-apa"

🫀🫀🫀

saat memasuki gerbang sekolah, Mata nindi berbinar saat melihat punggung cakra.

ia berlari mendekati Cakra, lalu merangkul bahu lelaki itu "gue kangen sama Lo" nindi menatap Cakra yang hanya menundukkan kepala saja.

nindi mengernyit saat perilaku Cakra tak seperti biasanya. nindi berhenti, lalu membalik bahu Cakra menghadap ke arahnya. ia mendongakkan kepala Cakra dengan mengangkat dagunya.

"cak? you're fine, right? tak menjawab, Cakra malah memeluk tubuh nindi yang membuat jantung nindi berdisko karena terkejut.

"besok Cakra sudah tidak bersekolah disini lagi, Cakra tidak ingin meninggalkan nindi" nindi reflek mendorong tubuh Cakra untuk menjauh dan menatap tajam Cakra yang sedang menangis.

"MAKSUD LO APA CAK?!" bentak nindi tanpa sadar, hingga semua orang menoleh ke arahnya.

Cakra yang di bentak itu pun terkejut, ia mengambil tangan nindi untuk ia pegang "maaf nindi"

nindi menyentak tangannya agar tangan Cakra terlepas "LO MAU NINGGALIN GUE? MANA JANJI LO YANG SELALU ADA DI SAMPING GUE?!"

Cakra menggeleng "tidak nindi, Cakra akan selalu ada di samping nindi. setiap satu tahun sekali, cakra akan kembali ke Indonesia untuk ketemu nindi."

dengan enafas menggebu-gebu, nindi berusaha mengatur nafasnya "mkasud Lo? Lo bakalan pindah keluar negeri?" tanya nindi dengan lembut.

Cakra mengangguk dengan takut "kenapa Cakra? kenapa harus luar negeri? kenapa tidak luar kota saja?"

"Cakra hanya ikut keputusan papi dan mami, papi ada kerjaan di luar negeri selamanya. jadi, Cakra harus ikut mereka"

"kalau Lo pergi, gue singgah kemana cak? siapa yang akan dengerin keluh kesah gue?"

"ada ponsel nindi, kita masih bisa berkomunikasi" ucap Cakra dengan mata sembabnya.

"tapi—" belum melanjutkan ucapannya, bel masuk telah berbunyi. akhirnya nindi meninggalkan Cakra yang berdiam diri disana.

🫀🫀🫀

hari demi hari berlalu, tak terasa sudah memasuki kurang lebih 12 hari tanpa ada kehadiran Cakra di sampingnya.

setiap hari, Cakra selalu mengirimkannya pesan, tetapi tak ada jawaban satu kalipun untuk Cakra.

dan hari ini, dengan perasaan lega dan ikhlas. nindi dengan kesanggupannya ia membalas chat yang sudah lama itu.

ia membuka room chat Cakra, dan banyak sekali pesan yang Cakra kirimkan.

SERIBU LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang