Chapter I

21K 440 38
                                    

Indonesia menyimpan kekayaan budaya yang sangat beragam. Salah satunya adalah mengenai permainan tradisional, permainan tradisional ini ada banyak ragamnya salah satunya adalah...

Petak umpet?

Petak umpet adalah permainan luar ruangan yang cukup populer, permainan ini melibatkan minimal dua pemain, yang ditandai dengan tindakan mencari dan bersembunyi. Dalam permainan ini, satu pemain berperan sebagai pencari dan memulai dengan menghitung sampai angka tertentu, sementara peserta lainnya mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.

Meski populer di kalangan anak-anak Indonesia, petak umpet sebenarnya bukan berasal dari negara ini. Permainan ini diyakini berasal dari Yunani. Bukti klaim ini dapat ditemukan dalam tulisan seorang novelis Yunani bernama Julius Pollux pada abad kedua sebelum masehi.

Dalam karyanya, Pollux menyebutkan sebuah permainan bernama Apoddraskinda, yang sangat mirip dengan petak umpet. Dia tidak hanya menyebutkan nama permainannya, tetapi juga memberikan penjelasan rinci tentang aturannya dan bagaimana permainan itu dimainkan.

Kini, permainan ini menjadi permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) telah mengakui permainan ini sebagai warisan budaya tak benda.

Esensi utama dari permainan ini adalah untuk bersenang-senang dan berekreasi. Permainan ini juga digunakan sebagai metode pengajaran kemampuan berhitung pada anak dan untuk bermain kerjasama dalam tim dengan temannya.

Bermain petak umpet dapat membantu anak saling bersosialisasi karena setiap anak akan saling berinteraksi untuk memenangkan permainan. Selain itu, permainan ini juga melatih pemainnya untuk kreatif, terutama dalam bersembunyi tanpa diketahui oleh pemain lawan.

Permainan ini bisa melatih kecerdasan, kecermatan, dan kejelian kepada pemain yang ditugaskan untuk mencari pemain lain yang bersembunyi. Secara jasmani, petak umpet akan menjadikan pemainnya lebih kuat dan tangkas.

Matahari sudah hampir kembali keperaduan namun anak yang masih berusia balita ini masih asyik bermain petak umpet bersama teman-teman yang umurnya lebih dewasa darinya. Mereka memanggil gadis kecil berambut style kartun 'Dora' ini dengan sebutan 'Anak Bawang' ya karena umur dan tubuhnya yang masih kecil berbeda dengan teman-temannya yang sudah menduduki bangku sekolah dasar.

Kali ini gadis kecil bernama 'Salma Chaira Ainin' itu diperintahkan untuk berjaga sambil menghitung dari urutan satu sampai ke sepuluh sambil memejamkan mata dengan bertumpu pada tangan didepan sebuah pohon rindang berukuran besar. Sementara Salma menghitung, teman-temannya yang lain sudah berpencar tak karuan untuk bersembunyi seaman-amannya.

"CEMBILAN."

"CEMBILAN CETENGAH."

"UDAH BELUM? " tidak ada sahutan itu tandanya mereka sudah bersembunyi.

"CEPULUH, AKU CALI YA?! " teriaknya walau dengan suara cadel.

Gadis itu membuka netranya dengan senyum sembari menelisik tempat yang mulai gelap karena matahari kian menghilang meninggalkan bumi.
Sekian lama mencari Salma tak menemukan satupun temannya, karena gadis kecil itu sudah lelah terbesitlah ide licik di benaknya.

"Gimana kalau aku tanya om-om itu aja? " ia tersenyum senang, lalu berlari kecil menemui seorang pria yang berdiri tak jauh dari tempatnya dengan keadaan memunggunginya.

Langkahnya pasti, "Aku dak ada maksud licik, ya. Abis kalian cembunyinya bisa banget campai gak ada catupun yang belhasil aku temuin." ucapnya kesal sambil terus berlari kecil.

Salma terlihat menepuk pelan lengan pria dewasa itu, "Om, Om." panggilnya.

Pria itu berbalik menatap Salma, Salma mendongak karena pria itu cukup tinggi. Wajah pria itu pucat sekali juga tak ada senyum dibibirnya.

You're SPECIAL (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang