Rony manyun dengan posisi masih menatap kedepan, tangannya masih melingkar memeluk Salma dari belakang, Salma mengulum senyumnya gemas.
Cup!!
Salma mengecup pipi Rony cepat.
"I love you too, Lony. " ucapnya lirih.
Rony memekik tertahan, buru-buru menyembunyikan wajahnya di bahu Salma. "Ca." merengek seperti biasa.
Merasakan pelukan Rony yang semakin erat membuat Salma kesulitan bernapas, "Ron, lo mau buat gue mati? " keluhnya.
Rony baru sadar saking saltingnya, ia melepaskan Salma, Rony merosot duduk sambil memegang dada area jantungnya. Salma memperhatikan lelaki itu lalu duduk tepat disampingnya sambil menekuk kedua lutut, melihat itu Rony menyandarkan kepalanya bertumpu pada lutut Salma.
"Ca, jantung gue mau copot. Tanggung jawab lo. " ujarnya yang membuat Salma tergelak.
Salma mengangkat tangannya, menyentuh rambut Rony. Memainkannya pelan.
"Lebay, lo." hardiknya namun tak lama terkekeh pelan.
Rony bangkit, menatap Salma. Rasa bahagia yang berbeda, sensasi baru yang Rony rasakan. Rasanya begitu membuncah amat berbeda saat bersama sang mantan. Inikah cinta sesungguhnya?
Hadirnya Salma bukan sebagai obat tapi vitamin, karena Rony sudah berhasil sembuh tanpa obat. Namun layaknya tubuh yang perlu suplemen, hati Rony pun demikian. Hati yang semula retak memang sudah menyatu hanya saja lukanya masih terasa sedikit perih. Salma hadir sebagai vitamin yang menghilangkan rasa perih itu. Hati Rony kembali utuh.
Cinta yang kali ini ia dapatkan seimbang, saling bukan paling. Porsinya sama, sama besar. Hingga jika disatukan potongan hati keduanya akan membentuk love dengan sempurna, tanpa kecil maupun besar sebelah.
Rony tak lepas memandangi gadis dihadapannya, candu baru. Baru ia sadari betapa indah maha karya Tuhan ini, bahkan lebih indah dari pemandangan disekitar.
Hati Salma yang semula membuang perlahan cairan cintanya kembali terisi penuh, penuh oleh lelaki itu. Lelaki yang sudah pupus. Ya, yang sudah pupus sebagai harapan Salma, Salma tidak menaruh harapan lebih. Namun semesta berkata, ini yang terbaik. Rony kembali mengisi hatinya yang sempat tersisa setengah. Rasa sakitnya langsung sembuh.
Pentingnya mencintai dengan kata 'Saling' bukan 'Paling' karena membuat keduanya sama-sama bangga memiliki satu sama lain. Porsi cintanya sama, tidak ada yang kurang maupun kelebihan. Stabil.
Salma berharap hubungannya pun bisa stabil sampai kapanpun, kini lelaki itu bukanlah temannya, teman biasa. Melainkan teman hidup seperti yang selalu Rony bilang.
Rasa ikhlas yang selama ini Salma bangun menemukan titik pelabuhan yang indah. Takdir memang takkan melewati pemiliknya, meskipun terlewat ia akan tetap kembali. Seperti hal nya Salma dan Rony.
Awalnya Salma ingin ingin seikhlas langit saat awan gelap menurunkan hujan tanpa menjanjikan pelangi datang.
Awalnya Salma ingin seikhlas langit kala ia tetap mempersembahkan indahnya senja sekalipun malam perlahan mengusir cahayanya.
Awalnya Salma ingin lebih ikhlas dari langit ketika mampu menerima apapun ketentuan Tuhan, tanpa perlu banyak bertanya.
Namun seseorang yang selalu ingin Salma ikhlaskan semesta kembalikan kala rasa ikhlasnya hampir penuh. Harapan yang semula Salma kubur dalam-dalam kian menggali kuburnya sendiri. Harapan itu melambung kembali dan berlabuh di tangan Tuhan, harap di hati kecilnya terwujud.
Tuhan memang maha kuasa. Hati, Tuhan yang mengendalikan. Seseorang yang selalu Salma semogakan hatinya Tuhan labuhkan padanya. Cinta yang semula semu sekarang nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're SPECIAL (END) Revisi
Teen Fiction#Karya 3 [Thiller Romance Fanfiction] Horornya tipis-tipis aja yaa ________________________________________ "Mulai sekarang kita temenan." "Lo gak takut sama gue?" "Lo gak boleh ngerasa rendah diri karena kelebihan lo itu, karena gue yakin gak sem...