Chapter XLI

6.2K 316 38
                                    

"Angel, hari ini gue mau cari tulang-tulang lo lagi." ujar Salma saat baru saja selesai mandi. Ia melihat Angel yang tengah terduduk dikasurnya.

Angel langsung memfokuskan atensinya pada Salma, ia berjalan kearah Salma yang nampak duduk didepan meja riasnya. Salma bercermin sambil berdandan tipis-tipis agar wajahnya jauh lebih fresh.

"Kamu serius Salma? "

Salma mengangguk, ia berbalik menatap Angel yang berdiri dibelakangnya. "Lebih cepat lebih baik kan? "

Angel mengangguk, "Iya, tapi lebih cepat pula aku bertemu Ibu dan lebih cepat pula aku berpisah denganmu Salma. " balas Angel sendu.

Salma tersenyum kecut, "Se rindu itu sama Ibu, lo? "

Angel mengangguk cepat, "Rindu sekali, rasanya rindunya sebesar bumi ini." sahutnya.

Salma terkekeh pelan, "Lebay, lu." guraunya.

"Jika nanti aku pergi apa kamu akan mendapatkan teman baru Salma? "

"Oh, iya dong pasti." jawab Salma cepat, niatnya hanya bercanda namun ternyata membuat Angel menunduk seraya tersenyum kecut.

"Berbahagialah Salma, semoga kamu mendapatkan teman baru dari kalangan kami." balas Angel sendu.

Salma nampak menekuk wajahnya, "Angel, jangan bikin gue sedih lah. Gue udah make up ini, udah pake bedak udah pake maskara masa mau nangis sih? " keluh Salma sengaja bergurau agar atmosfer sedihnya tidak terlalu terasa.

Angel terkekeh, jiwa keponya kembali menguar. Ia berjalan kearah meja rias Salma lalu menunjuk sesuatu yang biasa dipakai di bulu mata. Ya, maskara namanya.

"Ini apa? "

"Maskara." jawab Salma.

"Maskara? Untuk apa? "

"Untuk bulu mata, emang dijaman lo gak ada? " heran Salma.

Angel menggeleng, "Aku tidak tahu, tapi yang aku tahu hanya lipstik ya. " balasnya.

"Ini namanya apa ya? " Angel menunjuk alat penjepit bulu mata agar jauh lebih lentik yang berada diatas meja rias Salma yang sebelumnya sudah Salma pakai.

Salma mengambil benda itu, "Ini namanya penjepit bulu mata." jawab Salma.

"Bagaimana cara memakainya? "

Salma mencontohkan cara memakainya yang membuat Angel meringis, "Ah, Salma jangan, jangan. Kamu tidak boleh menyakiti mata kamu ya. " larangnya, mencegah Salma. Salma terbahak melihat ekspresi panik perempuan itu.

"Ini gak sakit Angel. "

Angel bengong dengan ekspresi lucunya, "Benarkah tidak sakit? "

Salma mengangguk, "Asal ngejepitnya bener pasti gak sakit. "

"Tapi kalau tidak benar? Sakit? "

Salma mengangguk. "Ah, tidak mau. Tadinya aku mau mencoba tapi tidak jadi sajalah. " sahut Angel cepat.

"Lagipula lo mau coba gimana coba?"

"Aku pinjam tubuh kamu. " balas Angel polos.

Salma menggeleng cepat, "Gak mau, gue udah ditungguin ini. "

"Ah, iya. Tadi aku melihat Rony yang sudah memakai baju yang kamu beri Salma." 

Sebelum kekamar Salma ia sempat melihat Rony keluar dari dalam rumah mengenakan baju yang sebelumnya ia lihat Salma yang memberinya.

Salma jadi penasaran, "Gimana? Cocok gak? " tanyanya sedikit heboh.

Angel mengulum senyumnya, "Ah, dia selalu tampan ya." Angel menunduk, salting sambil memilin gaunnya.

You're SPECIAL (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang