You're SPECIAL (END) Revisi

Chapter XX

Overthinking berlebih pada pasangan bisa menjadi masalah jika tidak segera diatasi dengan baik. Tak hanya memicu stres, kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan ini juga berpotensi merusak hubungan, atau bahkan menyebabkannya kandas di tengah jalan. Overthinking menjadi sarana Amelia untuk mengahancurkan hubungannya dengan Rony yang sudah menginjak hampir tiga minggu ini. Tapi selama itu pula Rony masih sabar, meminta maaf lebih dulu walau bukan ia yang melakukan kesalahan. Kesabaran Rony tentu saja membuat Bagas geram dan Amelia dari hari ke hari justru semakin luluh namun Bagas selalu mengingatkan akan janjinya yang membuat Amelia lekas sadar jika sudah terbuai.

Layaknya queen begitulah cara Rony memperlakukan gadis itu. Perlakuan yang didambakan semua gadis lajang bahkan janda sekalipun.

Kalian bertanya Salma? Apa Salma masih tetap bertahan mencintai Rony si cogil itu? Jawabannya, iya. Sulit untuk Salma melupakan dan menghapus rasa itu. Jika Rony cogil maka Salma adalah cegil. Keduanya sama-sama gila karena cinta.

Kembali pada pembahasan overthinking yang sedang dilakukan Amelia. Dijelaskan dalam laman Mind Well NYC, overthinking pada pasangan dalam hubungan kerap disebabkan oleh pemahaman yang buruk tentang kebutuhan diri sendiri. Ketika seseorang terlalu memikirkan segala sesuatu dalam hubungannya, mungkin sebenarnya ia secara tak sadar sedang berusaha mencari tahu apa kebutuhannya yang tidak terpenuhi selama menjalin hubungan tersebut.

Amelia sendiri belajar banyak tentang hubungan yang toxic termasuk dengan overthinking secara berlebih.

Hal pertama yang selalu Amelia lakukan adalah selalu mengecek ponsel Rony, ponsel merupakan barang privasi yang tak seharusnya dijamah oleh orang lain walaupun oleh pasangan sendiri, perlu digaris bawahi jika kita mengecek ponsel itu tanpa seijin pemiliknya, jika pemiliknya mengijinkan maka boleh-boleh saja.

Amelia sebenarnya malu harus melakukan itu namun apa daya ia harus melakukannya. Tidak setiap hari ia melakukannya namun hanya sesekali saja, ia sudah tidak sopan mengecek ponsel kakak kelasnya sendiri ya meskipun Rony adalah kekasihnya yang dalam waktu kurang lebih seminggu lagi berubah menjadi mantan kekasihnya.

Rony begitu sabarnya menunggu Amelia menyelesaikan aktivitasnya yang sedang mengecek ponselnya, entah apa yang dilakukan gadis itu.

"Kamu gak mau sekalian pegang semua sosial media aku? " tanya Rony pelan.

Amelia langsung mendelik menatap lelaki itu tajam, "Gak perlu." ia mengembalikan ponsel Rony, Rony menerimanya.

Rony menghela napasnya, sifat Amelia semakin berubah dan Rony turut merasakannya. Perempuan itu sering sekali menuduhnya yang tidak-tidak, akhir-akhir ini juga ia sering sekali menolak ajakannya untuk sekedar jalan berdua atau sesederhana menghabiskan malam minggu berdua seperti remaja pada umumnya. Rony selalu saja mencoba memaklumi meskipun ia akui kesabarannya sedang diuji sekarang. Tapi Rony selalu saja sabar menganggap ini adalah pembuktian ketulusannya dalam mencintai gadis itu.

Amelia hanya mengecek sekilas, ia tahu itu bukan ranahnya dan ia sendiri tak suka jika ponselnya dicek apalagi sampai diselidiki oleh orang lain. Padahal Amelia berharap sekali Rony melakukan hal yang sama mengecek ponsel miliknya seperti ia mengecek ponsel milik Rony.

"Kamu gak mau ngecek hp aku? " tanya Amelia datar masih beracting marah. Pasalnya beberapa minggu yang lalu ia sempat mendapati riwayat panggilan kekasihnya dengan Salma dan dengan hal itu tentu saja membuat Amelia menciptakan huru-hara kembali dan Rony lagi-lagi menjelaskannya dengan sabar bahkan Salma sendiri ikut turun tangan waktu itu karena Rony yang memohon agar dirinya mau membantu membujuk kekasih lelaki itu.

Dan semenjak saat itu pula Salma sedikit menjaga jarak dengan Rony, bukan karena ia benci ataupun marah. Tapi karena ia tak tega melihat lelaki itu yang gampang sekali murung karena bertengkar dengan kekasihnya hanya karena hal itu-itu saja. Ia hanya ingin membantu Rony, ia sudah mulai pasrah dan merelakan namun untuk melupakan dan menghapus rasa sayangnya pada Rony jelas belum bisa semudah itu.