Chapter XV

6.2K 260 35
                                    

AWAS ADA JUMPSCARE!!!

Salma berjalan seorang diri ditengah-tengah lorong rumah sakit, ia menilik pakaian yang dirinya kenakan. Stelan baju khas rumah sakit berwarna biru muda. Salma menatap sekelilingnya dengan heran, lorong ini terasa sangat pengap, berudara lembab. Salma mengangkat kedua bahunya, merinding. Ia melirik kekanan dan kekiri melihat dimana dinding rumah sakit ini terlihat penuh dengan beberapa coretan abstrak maupun berbentuk, tak jarang kata-kata dari coretan atau lebih dikenal dengan vandalisme ini menunjukan kata-kata yang tak pantas, kasar bahkan tak senonoh.

Vandalisme adalah salah satu perilaku tidak terpuji yang dapat merugikan masyarakat dan negara. Sayangnya, masih banyak aksi vandalisme yang dilakukan oleh masyarakat.

Melihat coretan-coretan tersebut membuat Salma berpikir kembali, biasanya sebuah bangunan yang sudah dipenuhi coretan seperti ini sudah tidak berpenghuni, mana mungkin tangan-tangan nakal itu mampu mencorat coret fasilitas publik jika bangunan itu masih terpakai.

Salma melangkah lebih jauh, melihat kesana kemari untuk mengidentifikasi tempat itu, ia melihat kearah atap yang plafonnya sudah rusak, ada rembesan air hujan disana yang membuat plafon itu nampak lapuk dan usang. Cat didinding pun sudah mengelupas, lantainya kotor sekali dipenuhi benda-benda kecil yang sebelumnya menjadi bagian dari bangunan namun kini jatuh berserakan karena sudah termakan usia.

"Gue sebenernya dimana sih? Tapi diliat-liat bangunannya kaya rumah sakit, terus gue juga pake baju pasien rumah sakit kaya gini? " herannya berbicara sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue sebenernya dimana sih? Tapi diliat-liat bangunannya kaya rumah sakit, terus gue juga pake baju pasien rumah sakit kaya gini? " herannya berbicara sendiri.

Cittttt..

Bunyi pintu berdecit terdengar sangat nyaring, Salma menatap lurus kedepan kearah pintu yang sedikit terbuka. Ia melihatnya namun tidak ada siapa-siapa, tiba-tiba suara jeritan dan rintihan terdengar. Salma memperhatikan sekeliling, sepi. Lantas dimana suara kegaduhan itu?

Salma memberanikan diri untuk berjalan lebih mendekat pada pintu yang terbuka itu, tiga langkah menuju pintu, pintu yang terdiri dari dua bagian itu satu diantaranya terbuka lebar menampilkan kursi roda khas rumah sakit yang besinya sudah berkarat, kosong tak ada yang menduduki.

Salma memegang tengkuknya yang berubah merinding, tiba-tiba kursi roda itu berjalan maju dengan sendirinya yang membuat Salma langsung memekik dan spontan menutup sebelah pintu yang terbuka itu dengan cepat. Napasnya memburu, panik dan ketakutan diwaktu bersamaan.

"Ya Allah, tempat apa ini? " ucapnya dalam hati ditengah kekalutannya, udara diruangan ini yang panas membuat tubuh Salma banjir keringat.

Brak...

Suara benda menghantam pintu yang sedang Salma tahan, mata gadis itu langsung membulat seiring dengan degup jantungnya yang berdetak dengan ritme cepat, napasnya naik turun karena ketakutan.

Lama hening yang membuat Salma memberanikan diri sedikit membuka pintu itu, celah sedikit terbuka Salma melihat sekitar dari balik pintu menggunakan sebelah matanya yang menyipit.

You're SPECIAL (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang