Chapter XIX

5.2K 234 39
                                    

"Udah lo gak usah overthinking, kalo dia nerima cinta lo itu tandanya dia juga suka sama lo, Ron. Mungkin dia gengsi aja buat bilang, namanya juga cewek kan? "

"Kenapa lu, Ron. Senyum-senyum sendiri? "

Paul menyenggol lengan lelaki itu, dari raut wajah bahagia Rony membuat lelaki itu yakin jika Rony sudah baikan dengan kekasihnya.

"Udah akur, lo? " tanya Paul, Rony mengangguk.

"Terus gimana soal Salma? Lo mau jauhin dia sesuai keinginan cewek, lo? " tanya Paul lagi.

Rony menggeleng, "Enggak, kita udah sepakat untuk saling percaya." balas Rony tersenyum.

Paul terpaksa tersenyum, "Sal, kayanya lo harus move on dari Rony deh. Ini bocah kayanya udah kecintaan banget sama Amel. Yang ada lo sakit sendiri, Sal." ucap Paul dalam hati.

Namun tanpa mereka sadari Angel membuntuti mereka, Angel sudah tahu jika Salma sedang sakit dan ia ingin ikut menjenguk gadis itu. Ia berdiri disebelah Rony, entah kenapa ia suka saja berada didekat lelaki itu. Ia suka pada Rony? Bukan, Angel hanya kagum melihat paras rupawan lelaki itu.

"Teman Salma tampan semua, ya. " ia tersenyum seraya memandang bergantian Paul dan Rony yang sedang mengobrol ringan sembari menunggu Nabila yang belum terlihat batang hidungnya.

Angel terkekeh pelan, salting lebih tepatnya. "Dia wajahnya agak kebule-bulean kaya aku ya? " ucap Angel sambil menunjuk Paul.

"Tapi Rony juga tampan, matanya tajam dan agak sipit jadi terlihat lucu." ucapnya lagi, salting sambil menilai paras Rony.

"Apalagi jika dia senyum seperti ini." tambahnya lagi sambil menutup wajahnya menggunakan kedua tanganya saat Rony tersenyum entah mentertawakan apa bersama Paul, Angel bisa salbrut ternyata, salting brutal.

Tak lama Nabila datang sambil melambaikan tangan, "Hai, guys. Sorry ya lama soalnya tadi nganterin buku dulu ke kantor." ucapnya jujur.

Paul tersenyum, "Gakpapa sayang, udah yuk kita langsung berangkat." ajaknya, Nabila mengangguk.

Mereka langsung bergegas menuju rumah sakit tempat dimana Salma masih dirawat.

Paul seperti biasa membonceng Nabila, kekasihnya. Sedangkan jok belakang Rony terisi oleh Angel yang sudah duduk menyamping dengan anteng sambil memangku tengkorak kepala manusia dipangkuannya, ia tersenyum sumringah karena akan menjenguk temannya, Salma.

"Yeay, bertemu dengan Salma." pekiknya riang.

"Rony, aku ikut membonceng di kendaraanmu ya? Boleh kan? " tanyanya pada Rony namun Rony hanya bergeming tak merespon karena tidak melihat dan mendengarnya.

Motor mereka melaju, Paul jalan lebih dulu lalu Rony membuntutinya dari belakang.

Angel tersenyum dibelakang jok motor Rony, bibir pucat serta mata yang berkelopak hitam itu memancarkan kebahagiaan. Ia setia duduk menyamping sambil memangku tengkorak kepala yang entah kepala siapa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're SPECIAL (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang