Chapter XXXVI

6.4K 322 21
                                    

1

2

3

"LARI, CAAA!!!! " pekik Rony sambil menarik tangan Salma kuat-kuat untuk berlari sekencang-kencangnya.

Seharusnya mereka tak berlari dan berjongkok saja sampai anjing itu pergi dengan sendirinya. Berhubung mereka sudah kepalang takut jadi mereka memilih berlari. Gerakan tiba-tiba lari itu justru mengundang anjingnya untuk mengejar.

Gog!!

Gog!!

Gog!!

"KABURRRRRRR!!!! " Pekik Angel lalu melesat dengan cepat, membiarkan Salma dan Rony berlari tunggang langgang karena ketakutan.

Anjing terus mengejar dengan tatapan sangarnya, Salma dan Rony semakin kalang kabut.

"RONYYYYY... " teriak Salma ketakutan. Rony tak sedikitpun melepaskan Salma dari cekalan tangannya. Mereka berlari cukup jauh sampai akhirnya Rony mempunyai ide untuk naik ke pohon saja.

Ada pohon mangga yang cukup besar dengan dahan pohon yang landai, seharusnya Salma bisa menaikinya.

Rony mengajak Salma untuk berlari kearah pohon mangga itu, Rony berjongkok cepat meminta Salma untuk menginjak pundaknya sebelum anjing itu semakin dekat. Karena hawa cemas sekaligus ketakutan membuat Salma hanya diam mematung. "Naik, Ca." titah Rony.

"Kepohon? " tanyanya.

"Iya, Ca. Ayok biar anjingnya gak bisa ngejar lagi." titah Rony menggebu, Salma tak berpikir panjang ia langsung mengiyakan ucapan lelakinya.

Dengan susah payah akhirnya Salma berhasil naik dan duduk disalah satu dahan pohon, napas keduanya masih memburu dan semakin kalang kabut saat anjing itu sudah didepan mata.

"RONY NAIK CEPET!! " seru Salma.

Rony yang bingung terlebih ia panik, yang penting Salmanya sudah aman. Tak ada waktu untuk naik membuat Rony langsung berlari meninggalkan Salma, Rony kembali dikejar anjing. "CAAA!!! " pekiknya.

Salma tentu saja panik, ia berteriak kencang. "RONYYYY!!! " pekiknya, napasnya masih ngos-ngosan seiring dengan jantung yang berdetak cepat.

Namun tak urung melihat Rony yang lari terbirit-birit membuat Salma tertawa sengakak-ngakaknya sampai tak sadar sudut matanya mengeluarkan cairan. Salma memegangi perutnya yang terasa nyeri akibat terlalu lama tertawa.

Sementara Rony dibawah sana sedang berjuang berlari sekencang-kencangnya mengecoh gerakan anjing itu.

GOG!!

GOG!!

GOG!!

Rony kembali lagi pada Salma, ia tidak mungkin meninggalkan kekasihnya seorang diri, melihat peluang untuk naik kepohon mangga yang juga dinaiki Salma membuat lelaki itu langsung naik meski sempat terpeleset karena sandalnya yang lumayan licin.

Salma mengulurkan tangannya, "Ron, pegang tangan aku." titah Salma, Rony menurut. Keduanya benar-benar kalap, Salma berpegangan pada dahan pohon kuat, sebelah tangannya ia gunakan untuk membantu Rony naik. Melihat anjing yang sudah dekat sementara Rony masih belum sampai atas membuat keduanya kembali panik.

Salma repleks melepaskan sebelah sandalnya lalu ia lemparkan pada anjing itu. Anjing yang memang sudah nampak sangat gemas karena tidak bisa menangkap keduanya membuat ia langsung melahap lemparan sandal Salma, mencabik-cabik sandal Salma dengan gigi taringnya. Merasakan ada peluang membuat Rony berhasil naik dengan sempurna duduk didahan yang tak jauh dari Salma. Napasnya masih memburu, tubuhnya panas seiring dengan peluh yang nampak membanjiri pelipis hingga wajahnya tak jauh berbeda dengan Salma.

You're SPECIAL (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang