Chapter XI

5.3K 239 58
                                    

"Babay, pacar."

Rony menurunkan kaca mobilnya, ia melambaikan tangan pada gadis yang baru beberapa jam lalu menjadi kekasihnya. Amelia tidak membalas lambaian tangan Rony karena kedua tangannya sedang memangku kotak berisi kelinci dan beberapa jajanan yang sempat ia beli diarea pantai tadi.

"Hati-hati, Ron." ucap Amelia dengan senyumnya, Rony sengaja yang meminta agar Amelia tidak menyebutnya dengan embel-embel 'Kakak' Rony lebih bersyukur jika gadis itu menyebutnya dengan sebutan 'sayang?' tapi Rony juga tidak mau menuntut lebih senyamannya gadis itu saja.

Sebenarnya ia masih ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi bersama gadis itu dipantai tadi. Berhubung sudah malam dan langit juga berubah mendung membuat keduanya memutuskan untuk pulang.

Setelahnya Rony pamit, lelaki itu sampai dikediamannya tepat pukul sebelas kurang sepuluh menit. Ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu kedalam garasi, sebenarnya mobil itu bukan miliknya saja tetapi milik adiknya juga. Orang tuanya sengaja membelikan mobil itu untuk kedua anaknya. Berhubung Rere belum bisa mengendarainya jadi Rony yang lebih banyak memakai mobil itu.

Ancaman adiknya ternyata tak berlaku, ternyata pintu belum dikunci. Orang tuanya juga masih nampak bugar seraya menonton televisi.

"Assalamualaikum." salamnya menggema.

"Waalaikumussalam." jawab mereka kompak.

Rony menenteng beberapa jajanan pesanan adiknya, lelaki itu menyalami kedua orang tuanya lebih dulu. "Rere udah tidur, Bund? " tanyanya.

"Abang mana pesenan adek." ucap gadis itu lantang dari arah dapur sambil membawa secangkir coklat hangat. Padahal Ibunya baru saja ingin bersuara.

"Itu anaknya, batrenya masih full, Bang." jawab Ibunya.

Rony memberikan beberapa plastik kantong berisi beberapa jajanan pesanan adiknya. Rere menerimanya dengan senang hati. "Bagi-bagi sama Ayah Bunda juga." petuahnya, Rere mengangguk patuh.

Setelahnya Rony berpamitan kekamarnya guna membersihkan diri.

Rony sudah segar kembali setelah membersihkan diri, ia merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan perasaan berbunga-bunga. Ia tersadar harus mengabari seseorang.

Rony mengambil ponselnya yang tergeletak dinakas disamping tempat tidurnya, setalahnya ia mencari nama Salma di apk chatnya.

salmaaa

SAL, GUE DITERIMAAA

GUE PACARAN SAMA AMEL SEKARANG, SAL

sal, gue seneng banget dia muji kue buatan kita katanya enak. lo tau sal? ini semua berkat bantuan lo. makasi, Sal

Rony mengetikkan pesan itu dengan semangat, lama tak ada balasan Rony pikir gadis itu sudah tertidur namun tak lama balasan dari gadis itu muncul.

widih congrats bray, akhirnya temen gue gak jomblo lagi. jangan lupa traktiran double ya

Rony tersenyum melihat serentetan kalimat yang gadis itu berikan.

makasi, sal. gue seneng banget gila. lo gak mau nyusul, sal?

gak ah, gue mau fokus belajar dulu.
eh, btw lo masih sama amel?

gue baru aja balik

bau-bau bakal tidur nyenyak nih

You're SPECIAL (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang