Keesokan paginya, bukan matahari yang menyinari matanya yang membangunkan Noeul dari tidurnya , melainkan suara dentuman keras dan serangkaian sumpah serapah yang menyambut Noeul kembali ke dunia nyata, membuatnya membuka mata dengan enggan dan melihat sekeliling ruangan. Dia merasa kebingungan ketika kamar yang ia tempati sekarang tidak seperti kamar biasanya, dan ia baru sadar bahwa ia masih ada di kamar Boss. Kenangan percakapan kemarin juga kembali, dan Noeul merasakan perasaan bersalah yang luar biasa mengingat apa yang Boss katakan padanya kemarin.
Sambil menatap langit-langit, Noeul memutuskan bahwa ia harus meminta maaf pada Boss karena berpikiran buruk tentangnya. Dia menganggap bahwa Boss telah berpura-pura sepanjang waktu hanya karena pria itu mencoba menciumnya setelah mengantarnya pulang. Bahkan First mencoba untuk bicara padanya, mengatakan bahwa dia mendengar tentang Boss yang sebenarnya baik dengan siapa saja dari Ja yang bertanya langsung pada Fort, dan dia masih terlalu keras kepala untuk mendengarkan, karena sudah memiliki teori sendiri di kepalanya dan menolak untuk menerima kenyataan.
Noeul merasa jauh lebih baik daripada kemarin, sakit kepalanya juga hampir hilang bersama dengan demam tingginya, dan Noeul tidak merasa begitu lelah dan mengantuk lagi. Sebenarnya, Noeul bahkan bisa membayangkan akan kembali tidur beberapa jam kedepan, beristirahat total dua hari berturut-turut.
Ketika Noeul bangun dari tempat tidur, kakinya masih terasa sedikit goyah saat dia mengambil langkah pertama menuju pintu, tapi tak lama Noeul bisa beradaptasi dan berjalan normal kembali. Noeul tidak tahu di mana ruang tamu atau dapur atau setiap ruangan lain, jadi dia hanya mengikuti suara frustrasi Boss, merasa sangat kecil di rumah yang begitu besar. Tentu saja dia sudah menduga kalau rumah Boss akan sebesar istana, mengingat dia seorang CEO dan seluruh keluarganya penuh dengan uang. Tapi menurutnya ini masih sangat luar biasa karena kamar Boss yang lebih besar dari seluruh apartemennya, atau mungkin lebih besar dari seluruh komplek apartemen secara keseluruhan.
Sewaktu menuruni tangga, Noeul harus menopang dirinya dengan berpegangan pada pembatas dalam setiap langkahnya. Kemudian, ketika ia berada di langkah terakhir, Noeul baru menyadari bahwa ia tidak mengenakan apa pun selain celana boxer dan kemeja besar Boss - yang untungnya masih bisa menutupi setengah pahanya. Namun, itu tidak membuat Noeul berhenti gugup. Tidak ada selimut yang bisa melindungi tubuhnya.
Memikirkan hal itu, Noeul harusnya tidak harus merasa gugup muncul di depan Boss seperti ini. Beberapa kali ia melakukan one night stand dan Noeul selalu berjalan telanjang, tidak merasa malu saat dia mencari pakaiannya. Lagi pula, sudah banyak orang yang melihat tubuh Noeul sepenuhnya. Tidak perlu merasa malu tentang tubuhnya yang sudah biasa terungkap. Jadi mengapa ia merasa begitu gugup memikirkan Boss melihatnya hanya memakai kemeja dan boxer?
Ia menelan ludah kegugupan dan mengikuti suara yang datang dari sisi kanan, melihat ke sekeliling dengan perasaan takjub seraya ia berjalan melewati ruang tamu. Semuanya cantik dan sepertinya Noeul tidak akan pernah mampu membelinya seumur hidupnya dengan pendapatan saat ini, seperti kamar tidur Boss. Dan disini lebih terlihat seperti kamar hotel mahal daripada ruang tamu yang penuh foto keluarga, memberikan perasaan hangat dengan lukisan besar keluarga Boss tergantung di dinding membuat Noeul merinding.
Noeul menemukan Boss di dapur, berbicara di telepon dan memesan makanan sambil mengerutkan wajah pada kekacauan yang telah dibuatnya. Ada banyak gelas pecah dan sayuran tergeletak di lantai, dan Noeul menduga suara keras itu adalah dari mangkuk yang tercerai berai di lantai saat ini. Mata Noeul terus memindai dapur yang kacau, melihat daging yang terbakar dan kini menjadi abu di atas piring disamping panci gosong. Noeul menghela nafas panjang melihat kekacauan di depannya, dan sang CEO mengakhiri panggilannya tepat ketika Noeul menghindari matanya dari dapur untuk melihat orang itu.
" Ternyata kamu memang bukan koki yang baik " kata Noeul dengan senyum kecil, berdiri di tengah pintu, gugup bermain dengan jari-jarinya.
Boss berbalik ketika ia mendengar suara tenang Noeul, dan ia terkejut menemukan si brunet di sana. Dia berpikir bahwa brunet masih tidur, tetapi mengingat betapa banyak kebisingan yang telah Boss perbuat sepanjang waktu, seharusnya tidak mengejutkan kalau Noeul terbangun.
![](https://img.wattpad.com/cover/345910930-288-k297084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED ENEMY (BOSSNOEUL)
FanfictionSetiap orang di sekitar Boss selalu mengatakan bahwa cinta itu ada di sekitar kita, dan kita akan menemukannya, tapi mereka semua salah! Satu-satunya yang Boss temui adalah bajingan pendek yang menabrak Boss di suatu pagi dan menumpahkan kopinya saa...