Tak Tega

439 44 6
                                    

Boss melangkah keluar dari apart Noeul dengan berat hati, siap menutup pintu di belakang dirinya dan pulang, menghilangkan rasa sakitnya. Dia sudah melakukan kesalahan yang cukup fatal malam ini. Ia tidak percaya bahwa setiap kali dirinya dan Noeul bersenang-senang, pasti ada yang tidak beres. Menyakiti Noeul, itulah yang selalu dilakukan Boss. Itu sebabnya dia harus pergi dan meninggalkan pria itu sendirian untuk saat ini, membiarkannya beristirahat dan tidur.

Sembari berfikir demikian, Boss mulai menutup pintu perlahan agar tidak mengeluarkan suara. Namun, dia gagal karena pintu itu berderit keras. Boss menghela nafas kalah, bahkan ia tidak bisa menutup pintu tanpa mengacaukannya. Namun Boss kemudian menghentikan gerakannya dengan jarak satu senti dari tertutup sepenuhnya, entah bagaimana tangannya tidak bisa menarik pintu lebih dekat dengannya dan menutupnya.

'Noeul saat ini berbaring di tempat tidur setengah telanjang, di apartemennya yang dingin', pikir Bos

Boss mengencangkan cengkeramannya pada pegangan pintu. Seharusnya itu bukan masalah besar karena Noeul sudah tinggal di sini untuk waktu yang lama dan harusnya terbiasa dengan suhu disana.

'Tapi dia baru sembuh'. Suara pikiran Boss muncul lagi.

Noeul seharusnya baik-baik saja sekarang. Dia terlihat baik pagi ini juga, dan di klub dia tidak menunjukkan tanda-tanda sakit atau semacamnya. Sebaliknya, Noeul tersenyum sepanjang waktu. Jika dia tidak ada di sana saat Noeul pingsan, dia tidak akan pernah menebak bahwa pria yang menari hampir sepanjang malam ini bisa sakit parah.

'Dia kemungkinan besar akan hangover dan pusing-pusing, mengingat betapa mabuknya ia'

Sambil menutup matanya dan membiarkan helaan nafas pelan keluar dari bibirnya, Boss menyelinap kembali ke apartemen dan kali ini dia menutup pintu, meskipun dari sisi dalam. Noeul mungkin ingin Boss keluar, tapi sang CEO itu harus memastikan bahwa dia akan baik-baik saja keesokan paginya, dan bukan karena dia takut akan kemarahan Ja, tapi karena Noeul mempercayainya, seperti kata sang koki. Meskipun dia tidak memberi Noeul banyak kesan baik untuk melakukannya, namun si brunet mempercayainya. Boss tidak bisa pergi begitu saja. Kewajiban Boss adalah untuk memastikan Noeul baik-baik saja, karena dialah yang membawanya pulang, karena dia dalam perawatan Boss sekarang. Lagi.

Dan Boss selalu membenci ketika harus menjaga orang lain selain Fort karena terlalu melelahkan, tapi anehnya, dia tidak keberatan mengurus Noeul sedikit pun. Mungkin rasa bersalah menggerogoti hatinya, membuatnya melakukan hal-hal tanpa berpikir panjang. Dan mungkin karena itu Noeul, apapun bisa ia lakukan.

Setelah menggantung mantelnya, Boss berjalan ke sofa di sudut ruangan, mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menulis pesan kepada ibunya. Dia akan pulang secepatnya, sehingga ibunya tidak akan berfikiran kalau Boss sedang menciptakan skandal di luar sana. Dia menulis pesan singkat tentang merawat temannya -Boss menyebutkan nama Noeul karena ibunya sudah mengenali kalau Noeul adalah teman Fort, jadi wanita paruh baya itu tidak akan bertanya lebih dalam- dan mengatakan kepadanya bahwa dia menepati janjinya untuk tidak minum apa pun malam ini. Dia menambahkan emotikon ciuman dan selamat malam, mengatakan dia akan kembali saat makan siang besok dan menekan tombol kirim.

Setelah berkutat dengan ponselnya beberapa menit, Boss bertanya-tanya apakah Noeul sudah tidur. Saat Boss mabuk, dia tertidur begitu dia berbaring di tempat tidurnya, tapi dia tidak tahu apakah Noeul akan melakukan hal yang sama.

Boss memutuskan untuk memeriksa. Meskipun itu bukan ide yang bagus, karena Noeul mungkin akan marah padanya karena masih berada di sini dan tidak pergi seperti yang Noeul inginkan. Tapi kamarnya terlalu gelap, jadi jika dia hanya mengintip melalui pintu, Noeul mungkin tidak akan memperhatikannya meskipun dia masih terjaga.

Dengan langkah tenang Boss berjalan ke pintu kamar Noeul, menarik pegangan ke bawah dengan hati-hati dan membuka pintu setenang mungkin, dan syukurlah tidak berderit seperti pintu depan. Dari sedikit yang dia lihat, Noeul sekarang menoleh ke sisi lain, punggungnya menghadap ke dinding. Matanya tertutup dan dadanya naik turun dengan tenang, artinya si brunet kemungkinan besar sudah terlelap.

BELOVED ENEMY (BOSSNOEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang