Kiss Goodnight

244 27 5
                                    

Saat mereka keluar dari mobil, Tan memekik saat dia melihat sekeliling dirinya. Noeul ingat bereaksi yang sama ketika dia pertama kali melihat di mana Boss tinggal, bangun setelah pingsan di sebuah ruangan sebesar seluruh apart nya dan sebuah rumah yang begitu besar seperti seluruh gedung apartemen Noeul.

" Kamu mau makan malam apa? ", tanya Boss. Noeul bergandengan tangan dengan Tan di belakang pria tinggi itu, sedangkan si anak kecil masih kagum saat melihat rumah besar di depannya. Dia mungkin tidak menyangka akan menghabiskan malam di sebuah rumah yang terlihat seperti hotel besar.

" Apa aja boleh ", jawab Noeul, dan kemudian berbalik untuk menatap Tan yang terlalu sibuk menatap segala sesuatu di sekitarnya. " Bagaimana denganmu, Tan? "

Anak laki-laki itu akhirnya menoleh, berkedip beberapa kali setelah menyadari kalau Noeul sedang berbicara dengannya. " Hah? ", dan Noeul tertawa. Anak laki-laki itu pasti terlalu kewalahan.

" Tan mau makan malam apa? " Noeul mengulangi pertanyaannya. Mereka sudah berada di depan pintu utama dimana Boss sudah mengeluarkan kuncinya.

" Sereal? " tawar Tan, sambil menatap Noeul dan Boss bergantian, untuk mendapatkan persetujuan. " Yang coklat? "

" Aku punya tiga jenis, kamu bisa memilih yang mana yang kamu mau ". Boss tersenyum, lalu mendorong pintu terbuka. Si anak kecil berseri-seri mendapat jawaban menyenangkan dan mengikuti Boss ke dalam rumah.

" Sama sekali tidak ada orang? Dimana pembantumu? " Noeul bertanya sambil melepas sepatunya. Tan melakukan hal yang sama, meletakkan sepatu kets kecilnya di sebelah sepatu Noeul dan memberikan jaketnya kepada si brunet. Saat Tan memberi mantelnya, dia berlari lebih jauh ke dalam rumah sebelum Noeul bisa menangkapnya. " Hei, Tan! Jangan lari-lari- "

" Biarin aja, nggak apa-apa " Boss melepas sepatunya juga dan menggantung mantel panjangnya. " Aku selalu memberi tahu Khun Neti kalau dia bisa pulang saat orang tuaku berada di luar kota "

" Apa kamu nggak khawatir Tan akan menghancurkan sesuatu? ", tanya Noeul, mengikuti Boss ke dapur dan menjulurkan lehernya untuk melihat Tan yang saat ini sedang menatap lukisan besar keluarga Boss.

" Nggak apa-apa. Yang penting Tan nggak terluka ", kata Boss, membuka lemari dan mengeluarkan tiga kotak sereal sebelum dia meletakkannya di atas meja. " Kamu mau yang mana? "

" Yang stroberi ". Noeul menunjuk kotak sereal pink dan menarik mangkuk untuk dirinya sendiri, sudah tahu di mana mangkuk dan piringnya. Sama seperti Boss yang tahu di mana semua miliknya di apart Noeul, hal yang sama berlaku untuk si brunet. Setelah sekian lama Noeul menghabiskan waktu di rumah Boss, dia tahu setiap kamar di mansion besar itu dan di mana dia dapat menemukan barang-barang ketika dia membutuhkannya, sejak suatu saat dia meminta Boss untuk room tour. Agak lucu memang, karena betapa besarnya rumah Boss sehingga Noeul membutuhkan tur.

Noeul mengeluarkan dua mangkuk lagi untuk Tan dan Boss, sebelum meninggikan suaranya untuk memanggil sepupu Ja. " Tan, ayo pilih sereal yang kamu mau! "

Anak laki-laki itu berlari ke dapur sedetik kemudian, berdiri di antara Boss dan Noeul saat dia melihat dari satu kotak ke kotak lain, bibirnya mengerucut saat dia bertanya-tanya mana yang harus dia pilih. Sementara Tan memilih, Noeul meraih lemari es dan mengeluarkan susu.

" Sereal yang renyah! Ini favoritku " Tan mengarahkan jarinya ke kotak coklat di sebelah kanan. Boss mengangguk dan memasukkan kembali kotak sereal ketiga ke dalam lemari.

" Aku juga " kata Boss saat Noeul mengisi dua mangkuk dengan sereal coklat.

" Benarkah? Itu luar biasa " Tan tersenyum lebar pada Boss untuk pertama kalinya hari ini, dan Noeul melirik Boss yang tampak terkejut dengan keramahan anak kecil itu. Noeul tidak bisa menahan senyum juga sembari menuangkan susu ke dalam mangkuk dan mengeluarkan tiga sendok.

BELOVED ENEMY (BOSSNOEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang