Lampu Hijau

252 33 7
                                        

Bahkan pikiran itu konyol bagi Noeul. Pertama-tama, Boss dan Noeul tidak akan berjalan sebagai pasangan, tidak hanya karena pertengkaran mereka yang terus-menerus. Ada alasan lain mengapa mereka berdua tidak akan pernah berakhir menjadi pasangan, misalnya hanya akan ada sedikit waktu yang mereka berdua miliki. Semua hubungannya gagal karena dia sangat sibuk dengan pekerjaan, tetapi jika keduanya memiliki pekerjaan yang memakan banyak waktu, mereka akan segera bosan karena hanya melihat yang lain seminggu sekali.

Kedua, Noeul tidak ingin berkencan dengan siapa pun. Ya, dia berjanji untuk menemukan pacar sejati yang akan dia cintai seumur hidup, tetapi rencananya berubah. Sekarang, Noeul bilang kalau dia akan benar-benar melupakan hubungan apapun dan berhenti mencari cintanya, lebih fokus pada pekerjaan daripada hal-hal tidak berguna seperti mendapatkan pacar. Dia tidak membutuhkannya. Tidak sekarang, tidak dalam waktu dekat.

Noeul butuh waktu untuk bersiap-siap. Jika calon pacarnya memutuskan untuk meninggalkannya dengan kata-kata kejam, ia ingin bersiap untuk itu kali ini. Dan sampai hatinya sembuh dan siap patah lagi, Noeul tidak menginginkan siapapun.

Tapi sampai kapan hatinya bisa sembuh? Sudah cukup lama sejak Theme putus dengannya, menghancurkan hatinya hingga jutaan keping meskipun Noeul juga tidak jatuh cinta, hanya terluka oleh kata-kata kejam yang dilemparkan padanya, namun sangat menyakitkan tidak peduli berapa kali dia mendengar kata-kata yang sama persis dari mulut yang berbeda sebelumnya.

" Aku hanya ingin tau, dan kamu nggak perlu menjawab " kata Ja, mengangkat tangannya tanda menyerah.

" Aku nggak menyukainya seperti itu ", jawab Noeul datar. Ya, memang benar selama pelukan kemarin, jantung Noeul berdetak sangat cepat dan kuat, tapi itu karena dia sudah lama tidak mendengar hal-hal yang tulus dan indah dari seseorang selain teman-teman terdekatnya. Boss membuat jantungnya berdetak gila bukan karena ada perasaan yang lebih kuat dari persahabatan itu, tetapi karena mendengar Boss mengatakan bahwa si brunet dapat mempercayainya membuatnya sangat bersemangat dan bahagia.

Memang ada benarnya juga saat jantung Noeul berhenti dan napasnya tercekat di tenggorokan saat mereka bertemu di situasi yang canggung, tapi berada di dekat pria tampan seperti Boss tentu membuat stres kan?

Noeul juga sulit bernafas saat melihat tubuh Boss tadi. Tapi itu karena tubuh Boss sebagus wajahnya, dan Noeul hanyalah pria sederhana yang tidak bisa membiarkan pemandangan seperti itu tidak terlihat. Itu hanya ketertarikan fisik. Noeul hanya bisa membayangkan Boss sebagai temannya, tidak lebih.

Namun, suara-suara tenang di kepalanya tidak ingin setuju.

" Mungkin nggak sekarang. Tapi aku pikir kamu akan berubah pikiran "

" Nggak mungkin ". Noeul menggelengkan kepalanya dengan acuh tak acuh. Tidak! Noeul tidak akan pernah bisa jatuh cinta pada Boss Chaikamon.

" Oke... " Suara Ja menghilang, dan sang koki menampar tangan Noeul saat mencoba mencelupkan jarinya ke dalam mangkuk cokelat meleleh. " Saat kamu tahu apa yang kamu rasakan, nggak apa-apa untuk milih keputusan itu "

" Aku ngerti. Boss hanya seorang teman. Hanya karena kita rukun bukan berarti salah satu dari kita akan jatuh cinta pada yang lain ". Dengan mengatakan itu, Noeul beralasan pada dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa dia harus benar-benar mulai bekerja sekarang, jika tidak bos akan membunuhnya.




───────ೋღ 🌺 ღೋ───────




Boss membuka pintu kantornya pada pukul sepuluh, melemparkan tas kerjanya ke sofa dan berjalan ke kursinya yang nyaman dan duduk, menghela napas dalam-dalam saat dia melihat tumpukan kertas di mejanya. Bertemu dengan klien baru dijadwalkan pada pukul sebelas, dan Boss berharap bisa menyelesaikan pekerjaannya sebelum itu.

BELOVED ENEMY (BOSSNOEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang