Setelah makan malam yang lezat, ternyata malam sudah cukup larut. Boss dapat melihat Noeul yang lelah dan akan tertidur berdiri jika ia terus memaksa.
" Tidurlah dulu, Eul ", ucap Boss sambil mencuci piring.
" Eung? Nggak. Aku akan bantu. Kamu tamu. Kamu harusnya yang istirahat duluan ", sanggahnya.
" Noeul... Ini nggak akan lama, oke? ". Boss harus memenangkan argumen kali ini, karena jika Noeul terus mencuci piring dalam keadaan mengantuk, lalu piring itu jatuh, mengenai tangan dan kakinya bisa gawat. Yang lebih parah Noeul akan kembali menyalahkan dirinya dan Boss tidak mau mengacaukan mood Noeul yang sudah bagus. Pada akhirnya Noeul meninggalkan ruangan dengan merajuk, terlihat sangat mirip dengan Boss setelah dia diusir dari dapur beberapa menit yang lalu.
Boss dengan cepat mencuci piring dan memutuskan untuk mandi air panas sebelum tidur. Setelah menempatkan piring, garpu dan gelas kembali ke tempatnya, Boss berjalan ke kamar tidur, mengeluarkan handuk dari lemari pakaian Noeul dan menuju kamar mandi. Namun sebelumnya sempat melihat apa yang dilakukan yang lebih pendek, tergeletak di kasur dengan suara game dari ponselnya.
Setelah masuk ke kamar mandi, Boss baru sadar jika apa yang mereka lakukan seharian ini seperti berumah tangga pada umumnya. Mulai dari Noeul memasak untuknya, hingga dirinya yang mencuci piring, mengetahui dimana letak semua perabotan, lalu masuk ke kamar seolah itu kamarnya sendiri. Dan Boss merasa... Menyukainya. Hubungan mereka sejauh ini tidak sempurna, tetapi Boss masih sangat senang hanya bisa menghabiskan waktu bersama Noeul karena si brunet perlahan tapi pasti akan belajar bagaimana mencintai dirinya sendiri dan melihat dirinya seperti Boss melihatnya.
Boss benar-benar mandi sebentar, sembari memperhatikan gel mandinya yang ada di apartemen Noeul. Dia bahkan tidak ingat bagaimana itu sampai di sini, atau mungkin Noeul membelinya, atau bisa saja Boss dengan santai membawa gel mandinya. Sikat gigi milik Boss juga ada di sana, dan ia bertanya-tanya kapan pertama kali dia tidur dan mengambil sikat gigi ekstranya dari rumah. Pastinya sudah agak lama karena Boss rasa bulu sikatnya sudah tidak sekeras di awal.
Setelah menyikat gigi, Boss meninggalkan kamar mandi, udara dingin menghantamnya tepat saat dia membuka pintu. Noeul sepertinya sudah tertidur, dan Boss mematikan lampu supaya tidur Noeul lebih nyaman.
Sedikit meraba-raba laci lemari, Boss mengeluarkan celana boxernya, hampir jatuh karena sedikit kehilangan keseimbangan. Sang CEO biasanya tidur hanya dengan boxer, tetapi dia tidak ingin membuat Noeul tidak nyaman, jadi Boss juga mengenakan kemeja yang telah dicuri Noeul beberapa waktu lalu, dia terlalu menyukainya dan malas untuk mengembalikannya setelah sang CEO dengan ramah meminjamkannya saat itu.
Saat Boss sudah berpakaian dan siap untuk tidur, dia diam-diam berjalan ke tempat tidur kecil Noeul, perlahan-lahan menyelinap ke bawah selimut dan menghela nafas puas saat selimut menutupi tubuhnya dari dingin. Karena tempat tidur Noeul tidak terlalu besar dan luas, Boss harus mendekat, dada Boss bahkan bersentuhan dengan punggung Noeul. Mendengar Noeul yang bernapas dan melihat tubuhnya rileks, dadanya naik turun dengan setiap tarikan napas, Boss memiliki keinginan untuk melingkarkan lengannya di sekitar pria yang lebih kecil, berbaring di tempat tidur bersamanya.
Tapi dia tidak bisa melakukan itu. Tidur dalam pelukan satu sama lain adalah batas yang Boss tidak yakin bisa ia tahan. Di sisi lain, Boss sendiri hampir jatuh dari tempat tidur dan melingkarkan lengannya di sekitar Noeul mungkin akan menyelamatkannya. Ditambah lagi, si brunet juga sudah tertidur, dia tidak akan tahu tentang itu.
Kepala Boss seolah-olah berkata jika dia memanfaatkan orang yang sedang tidur dengan alasan tadi, tapi jika dia tidak melakukannya, Boss benar-benar akan jatuh. Jadi, setelah mungkin lima menit berpikir, Boss menemukan keberanian untuk perlahan-lahan melingkarkan lengan kanannya di pinggang Noeul.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED ENEMY (BOSSNOEUL)
FanfictionSetiap orang di sekitar Boss selalu mengatakan bahwa cinta itu ada di sekitar kita, dan kita akan menemukannya, tapi mereka semua salah! Satu-satunya yang Boss temui adalah bajingan pendek yang menabrak Boss di suatu pagi dan menumpahkan kopinya saa...