15

16.7K 460 7
                                    

🍒🍒🍒

"Gue suka permainan ini.." ujar Reyhan menatap tiga gadis yang disekap diruang berbeda-beda.

Menatap layar CCTV-nya dengan tersenyum puas, sangat puas.

Pintu ruang CCTV terbuka, datang teman-temannya sambil membawa barang-barang entah apa itu.

Reyhan menoleh, lalu di bertepuk tangan sembari tersenyum. "Gue suka permainan ini, gue suka.. Kapan lagi kita main ini?" tanya nya menatap Marlon dan Rendy yang juga tersenyum.

"Kita nggak matiin mereka, gue cuma mau bikin mereka takluk sama kita dan nggak bisa keluar dari penjara kita terutama Keisha.." ucap Marlon, berjalan kearah televisi yang layarnya menunjukkan dua ruangan yang berisi adik-adik kelasnya.

Dia menatap dalam Keisha yang menangis dan ketakutan, saat dia melihat kejadian tadi membuatnya sangat-sangat trauma.

Bagaimana tidak? Seseorang bertelanjang didepannya dengan sangat lama. Bahkan Keisha dipaksa untuk memegangnya, tapi untungnya Marlon sudah membunuh manusia itu.

Sangat berlebihan, dia tak meminta manusia itu untuk menyuruh Keisha menyentuh bagian kotornya.

Keisha terlihat lemas dan pucat, dia diam menangis lalu diam dan menangis lagi. Seperti sebuah komedi, sangat lucu dan menggemaskan.

"Aku menginginkan jantungnya.." gumam Marlon perlahan.

Lalu Rendy datang dan menepuk bahunya, "dia cewe lo".

Marlon terkekeh, lalu menatap Rendy. "Ya dia kekasihku, kekasih hidupku.. Aku begitu mencintainya sampai-sampai aku menginginkan jantungnya" ucapnya lalu terkekeh kecil.

Fabio datang, dengan nafas yang terengah-engah.

"Lo kenapa?"

"Gabut, makanya gue lari"

"Tolol"

"Ngaca"

Marlon menoleh, lalu dia menumpahkan sebungkus makanan diatas piring lalu dia membawanya dan keluar dari ruangan.

"Dia pasti lapar, bukan" ucapnya.

Marlon berjalan sikejung lorong, tatapan matanya benar-benar tajam dan mematikan. Siapapun yang menatapnya pasti akan mati dalam sekejap, tapi beda lagi dengan seorang gadis bernama Keisha itu.

Marlon berhenti lalu membuka pintu dan masuk kedalam, dia melihat Keisha yang tadi menangis langsung diam karena Marlon muncul tiba-tiba.

Gadis itu menahan isakkannya, dia menunduk tak lagi menatap Marlon. Tubuhnya ber gemetaran, dia takut Marlon akan memperlakukannya seperti tadi.

Marlon berjalan mendekati Keisha, lalu dia menarik kursi gadis itu mendekat padanya. Mengangkat dagu gadis itu dan menatapnya lekat, "makan, kamu pasti lapar" ucapnya.

Lalu sendok berisi nasi itu melayang mendekati bibir Keisha, gadis itu membuka mulutnya dan mengunyah nya dengan pelan.

Ternyata dia tak bisa menahan lama isakkannya, sangking takut dan trauma nya membuatnya tak berhenti menangis.

Marlon merubah wajahnya, yang tadinya tersenyum karena gadisnya makan dengan lahap kini berubah menjadi datar. "Why? Nggak enak? Aku yang bikin" ucapnya dengan dingin.

Keisha menggeleng, "e..enak" ucapnya.

"Lalu kenapa kamu menangis? Apa yang membuatmu sakit dan menangis?"

Keisha menggeleng lagi, tapi dia mengeluarkan air matanya hingga bibirnya terlihat gemeteran.

Marlon berhenti mengaduk makanannya, dia diam sambil menatap Keisha. Suara isakkan gadis itu bisa dia dengar walaupun Keisha berusaha menyembunyikan suara tangisannya.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang