18

17K 527 9
                                    

🍒🍒🍒


Keisha membuka matanya perlahan, gadis itu berpikir bahwa dia sudah berbeda tempat tapi nyatanya tidak. Dia masih berada ditempat yang sama, dan keadaan yang masih sama.

Kaki dan tangannya dirantai, dan pipinya pun masih terasa nyeri dan perih. Rasanya ingin menangis saja, tubuhnya sudah sangat remuk karena terlentang seperti ini entah sudah berapa lama.

"S-Sakit.." ringisnya.

Keisha mencoba menggerakkan kakinya, namun tak bisa. Rantai itu benar-benar kuat dan tak bisa untuk dibuat gerak tapi dia akan berusaha.

Gadis itu diam menatap langit-langit kamar, mengapa Marlon tiba-tiba seperti ini? Bukankah tadi dia baik-baik saja dan juga dia mengajaknya pergi ke toko es krim.

Apa yang membuat laki-laki itu berubah menjadi iblis yang menakutkan, sangat-sangat menakutkan.

"Hiks.. Sakit, kenapa kak Marlon kaya gini.."

"Apa aku buat salah, sampe bikin dia semarah ini?"

"A-aku.."

Brak

Keisha sontak menoleh, menatap langsung Marlon yang berdiri didepan pintu sambil menatapnya. Laki-laki itu bejalan kearahnya, dengan tatapan tak biasa.

Keisha mencoba biasa-biasa saja, dia tau laki-laki itu masih menjadi iblis. "K-Kak.."

"Hm?"

Laki-laki itu berjalan membelakangi Keisha, kearah meja tinggi yang entah apa saja barang yang disana. Gadis itu was-was, takutnya Marlon akan membawa pisau lagi seperti tadi.

Siapa sangka? Laki-laki itu benar-benar membawa pisau, dan gunting. Dia menatap tajam kedua gunting itu sebelum menatap manis pada Keisha.

Jantung Keisha berdetak kencang, dia takut dan takut!

Sampainya laki-laki itu hadapan Keisha, dia menaruh dua benda itu dikasur sebelah kaki gadis itu. Lalu menatap lama Keisha yang juga menatapnya, dengan tatapan sendu.

"Kamu nangis?" tanya Marlon.

Keisha menggeleng pelan, pipinya masih nyeri.

"Lalu? Kenapa mata kamu berkaca-kaca Kei?"

Keisha menggeleng lagi.

"Apa kamu ingin lidahmu aku potong?"

"E-Enggak"

"Nah, jawab pake suara, jangan jadi bisu"

Lalu Marlon menatap barangnya, "kita mulai dari sini aja ya?"

Dia menunjuk paha Keisha yang mulus, dia beranjak naik keatas kasur. Dia berhenti bergerak saat menatap bibir mungil Keisha yang bergetar.

Marlon tersenyum, lalu menatap Keisha. "I want your lips" sambil menatap lapar bibir gadisnya.

Keisha menutup rapat bibirnya, dia bisa melihat Marlon yang kini menatap tak suka dengan respon Keisha barusan.

"Kamu?"

"J-Jangan.." ucap Keisha.

"Kamu nggak bisa ngapa-ngapain, sayang"

"So, let me enjoy your lips"

Cup

Keisha diam, dia tak akan bisa memberontak. Apa yang perlu dia lawan? Semua dikunci, tak ada yang bisa dilakukan selain menangis dan menangis.

Tanpa sadar, laki-laki itu menggunakan tangan kirinya untuk memegang pisau kecil dan menggores nya dipaha gadis itu dengan perlahan-lahan.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang