🍒🍒🍒
Marlon diam duduk dengan tatapannya yang lurus kearah polisi yang tengah meminum kopi diatas meja, membaca koran disana. Dia polisi yang membuat Marlon marah, karena mengatakan bahwa Keisha keguguran.
Dia pastikan polisi itu akan mati sebentar lagi, dan memberi daging besar itu pada Reyhan dan Rendy pasti mereka menyukainya.
Marlon yang terus begitu, membuat Rendy bergidik ngeri. Masalahnya laki-laki itu tak mengedipkan matanya sama sekali, dan apa tidak perih mata itu terus terbuka dengan lama.
Rendy yang berkali-kali mencoba untuk tidak berkedip saja sudah perih, apalagi Marlon yang tidak berkedip selama setengah jam saja tak merasakan perih sama sekali.
Rendy menyenggol lengan Reyhan, membuat laki-laki itu yang tadinya ingin tidur malah terbangun karena Rendy menyenggol nya.
"Bangke gue mau tidur!" kesal Reyhan.
Rendy menyengir, "liat tuh, temen lo. Matanya apa kaga perih melek terus, gue yang nyoba aja malah nangis" ucap Rendy sambil menatap Marlon berkali-kali.
Reyhan menatap Marlon, "dia lagi marah. Lo nggak inget omongan polisi tadi?"
Rendy terdiam, mencoba mengingat sesuatu apa yang dikatakan polisi tadi. Lalu dia mengangkat telunjuknya, "aha! gue inget, Keisha keguguran kan?"
Krek
Suara tulang yang seperti patah, membuat kedua bocah itu menoleh kearah sumber suara. Dari Marlon, yang mengepalkan tangannya karena mendengar pembicaraan kedua temannya itu.
Rendy menelan ludah susah payah, dia menunduk mencubit paha Reyhan untuk ikut menunduk juga. Benar, tatapan Marlon sangat kalah tajam dari dirinya sendiri.
Marlon kembali menatap lurus, lalu dia membuka suara. "Bisakah aku pergi ke kamar mandi, pak?"
Polisi yang tengah duduk itu berdiri lalu mengangguk, dia membuka kunci itu lalu membiarkan Marlon keluar.
Tapi Marlon tak kunjung melangkahkan kakinya lagi setelah keluar dari sana, dia menatap tajam kearah polisi itu lalu mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan polisi itu.
Tentu polisi itu bingung, lalu dia meninggikan suaranya pada Marlon. "Cepat! Waktumu tak banyak!" ucapnya.
Marlon justru tersenyum, dia mulai berjalan kearah polisi itu dan polisi tersebut berjalan mundur. Dia mengacungkan pistol pada Marlon, mengancam laki-laki itu menembaknya.
"Diam! Atau aku tembak kau!"
"Coba.. Saja"
"Penjaga! Penjaga!"
Marlon terus tersenyum lalia tertawa keras, lalu tangannya dengan cepat terangkat dan mencekik leher polisi itu dengan kuat. Dan mengangkat tubuh polisi itu hingga melayang, dia masih mencekiknya.
Polisi itu memukul-mukul tangan Marlon dengan pistol, tapi tak mempan. Karena tenaganya tak sekuat tenaga Marlon saat marah, dia seperti iblis yang menginginkan mangsa.
"Kau membangkitkan amarahku.. Jiwa iblis ku.. Kau membuatnya bangkit, kini aku menginginkan jantungmu.." suara laki-laki itu berubah, seperti iblis nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTGOAP [TERBIT]
Teen Fiction(BBRP PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! .... Marlon adalah orang yang berbahaya bagi Keisha, laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu tak akan membiarkan Keisha keluar dari hidupnya. Semua berubah s...