29

11.5K 446 10
                                    

🍒🍒🍒

Dibagian belakang, dapur para pekerja. Keisha bersender dengan tatapan kosong, sementara teman-temannya semua berbincang asik. Dia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya, seperti ada yang hilang darinya dan gadis itu sempat gelisah.

Melly berkali-kali menanyakan ada apa tapi gadis itu tetap menjawab dengan jawaban bahwa dia tidak apa-apa, padahal Melly tau pasti dia memikirkan kejadian semalam atau tidak hal yang lainnya.

"Iya, kaya Keisha tau" ucap salah satu pegawai.

Keisha yang merasa namanya disebut langsung menoleh dan mengangkat satu alisnya, pegawai yang menyebut namanya itu langsung tertawa melihat ekspresi bingung dari Keisha. Satu dapur langsung tertawa juga, Keisha yang tak tau apa-apa hanya tersenyum bingung.

"Apa? Kenapa manggil namaku?" tanya Keisha.

"Ini loh, gue punya tetangga yang anaknya tingkahnya tuh sama kek lo. Kaya bocil ngga sabaran" jawabnya lalu kembali tertawa kecil.

Keisha tersenyum lalu menggaruk alisnya yang tak gatal, selanjutnya dia berjalan kedepan untuk melihat apa ada orang yang membeli atau ada yang ingin membayar pesanan mereka.

Jalanlah dia ke tempat kasir, tempat bagiannya. Melihat tiga orang bertubuh tinggi yang kini berdiri didepan kasir, menatap Keisha dan mendengar ucapan Keisha yang menyebutkan menu-menu baru beserta harga-harga nya.

"Baiklah, apa yang ingin anda pesan tuan?" tanya Keisha menyiapkan kertas dan pulpen ditangannya.

"Blood" ucap salah satunya dengan pelan.

Keisha mengerutkan keningnya, dia bingung karena tak cukup dengar apa yang dia katakan barusan tapi dia bisa mendengar samar-samar orang itu mengatakan 'blood' yang artinya adalah darah.

Keisha kembali menatap tiga orang itu, "apa yang ingin dipesan, tuan?"

"Leci tiga"

Keisha mengangguk, "apa lagi?"

"Sudah"

Keisha mengangguk lagi, "baiklah, ini nomor meja dan silahkan menunggu" ucapnya lalu diakhiri senyuman.

Tiga orang itu sedikit misterius, membuat Keisha tentu tampak bingung dan sedikit khawatir takutnya mereka adalah pencuri yang menyamar. Jadi dia harus was-was kali ini, dia kembali lagi setelah memberi kertas pesanan ke belakang.

Dua temannya keluar, terutama Melly sendiri. Dia mengambil botol dan mulai membuat minuman sesuai pesanan.

"Nomor berapa?" tanya Melly.

"Dua puluh tiga" jawab Keisha.

Melly mengangguk lalu memberi nampan dengan tiga gelas diatasnya pada temannya yang bekerja sebagai memberi dan mengambil pesanan.

Melly mendekat kearah Keisha, sambil menatap tiga orang itu. "Mereka kok mencurigakan ya? Tapi setelah gue liat mereka, jadi kaya inget siapa gitu ya" ucapnya sambil memejamkan matanya.

"Marlon?" tanya Keisha. Dia tau isi pikiran temannya, pasti mengarah pada Marlon dan teman-temannya.

Melly langsung mengangguk dan memberi jempol pada Keisha, "bener!"

Keisha tersenyum, "jadi makin takut gue, Ly" ucap nya.

"Udah-udah, jangan banyak mikir. Tuh ada pembeli dateng" ucapnya menatap empat rombongan remaja datang ke arah Kasir.

Keisha mengangguk lalu tersenyum dan memberi sambutan pada pembeli tersebut, "selamat datang, mau pesan apa? Ada...." ucapnya dilanjutkan dengan menyebutkan menu-menu dan menu baru beserta harganya.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang