🍒🍒🍒
"Keisha siapkan semua barangmu, kita akan ke Perancis dua jam lagi" ucap Marlon yang datang dengan tiba-tiba. Keisha menoleh, dia mengerutkan keningnya menatap lama Marlon yang juga kini menatapnya.
Marlon tersenyum miring lalu dia perlahan pergi meninggalkan Keisha dan menaruh koper hitam disebelah lemari gadis itu, sedangkan Keisha sendiri langsung terduduk lemas diatas kasur. Matanya mulai berkaca-kaca, hidungnya pun sudah mulai memerah.
Tangannya ber gemetaran, bibirnya pun begitu. Tangis isak nya memenuhi isi kamar, pastinya suara tangisnya terdengar sampai luar kamar. Tak perduli siapapun yang mendengarkannya.
"Aku ngga bisa ninggalin Melly sendirian dinegara ini" ucapnya.
Hatinya sangat berat dan terluka, dia meninggalkan seseorang yang selalu ada untuknya sendiri dinegara asing ini. "Aku benci! Aku benci Kak Marlon!" ucapnya sebelum melempar bantal hingga menjatuhkan barang-barang diatas meja rias nya.
Keisha menutup wajahnya dengan tangannya, lalu dia mengacak-acak rambutnya. "AKU BENCI!!!"
.
Rendy berjalan kearah Marlon, lalu dia menepuk bahu temannya itu. "Berdua aja berarti lo sama dia disana?" tanya nya.
Marlon menoleh, "iya"
Rendy mengangguk-angguk, lalu dia beralih menatap dua tiket pesawat milik Marlon dan Keisha. "Oh, ke prancis" ucapnya lalu meletakkan kembali tiket itu lalu beralih menghampiri bodyguard yang sudah siap disamping mobil untuk mengantar Marlon juga Keisha.
Marlon sendiri menatap jam ditangannya, sudah satu jam tapi Keisha masih belum turun. Dia berkali-kali menoleh kearah pintu kamar Keisha, tapi tak ada perubahan tetap saja pintu itu tertutup. Apa gadis itu sengaja memperlambat waktu agar dia tak pergi ke prancis.
Saat laki-laki itu mulai sedikit kesal, dia mulai menaiki tangga. Sampai didepan pintu kamar, saat hendak membuka pintu nya tiba-tiba Keisha sudah membuka terlebih dahulu dengan penampilan yang berbeda dan menyeret koper dibelakangnya.
Mereka saling tatap, lama. Lalu Marlon membuang muka, dan kembali menatap Keisha. "Ayo, kita akan ketinggalan" ucapnya, sambil menggandeng tangan Keisha.
Gadis itu hanya diam dengan menunduk, tak memperhatikan dimana ada Rendy dan Aidil yang mendoakan agar penerbangan mereka lancar. Keisha hanya diam, dan sedikit melirik saja tapi tidak tersenyum ataupun membalas doa kedua laki-laki itu.
Skip, dalam perjalanan kebandara. Kedua nya masing bergandengan, Marlon seolah-olah tak ingin Keisha tiba-tiba kabur begitu saja karena disini cukup ramai. Dan juga, mereka memakai kacamata hitam dan masker, agar tak terlihat oleh orang-orang.
Keisha tak tau, kalau Marlon menggunakan pesawat pribadi. Gara Marlon bisa menghabiskan waktu berdua bersama Keisha didalam pesawatnya nanti, tak peduli jika banyak bodyguard nya yang akan menjaga mereka nanti.
Mencari tempat duduk, "kemari" Marlon menarik koper Keisha dan mendekatkan kedua koper itu pada dua bodyguard nya.
Selang beberapa menit, seseorang datang mengatakan bahwa pesawat mereka sudah siap dan siap pula untuk diterbangkan. Segeralah mereka berjalan cepat kepesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTGOAP [TERBIT]
Teen Fiction(BBRP PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! .... Marlon adalah orang yang berbahaya bagi Keisha, laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu tak akan membiarkan Keisha keluar dari hidupnya. Semua berubah s...