62

4.3K 169 1
                                    

🍒🍒🍒

"Baru kali ini gue liat mereka tolol banget" ucap Reyhan, menatap dua ranjang seseorang dikamar rumahsakit.

Rendy menghela napas panjang, "lagi gila-gilaan ini, makanya tolol" ucapnya.

Rendy, Reyhan, dan Aidil kini tengah berada di rumah sakit. Rendy yang ditelepon oleh Keisha bahwa ada kejadian diluar nalar, dia akhirnya datang tak sendirian tentunya bersama Reyhan dan Aidil.

Setelahnya sampai, mereka dibuat kaget dengan dua sepasang suami istri yang sama-sama tergeletak luka-luka diatas tanah. Apalagi Keisha yang banyak mengeluarkan darah, bahkan dia kekurangan darah dan membutuhkan donor darah.

Untungnya Aidil bisa membantunya, karena golongan darah Keisha dan Aidil sama ternyata.

Mereka menunggu hinga tiga jam, kini menunjukkan pukul dua belas malam. Mereka dibangunkan oleh suara seseorang yang tak lain adalah Marlon yang tiba-tiba mengumpat tak jelas di tidurnya.

Setelah ditanyakan, ternyata laki-laki itu hanya bermimpi saja. "Kok bisa si lo bedua diluar?" tanya Rendy.

Marlon menghela napas dengan kasar, "ngga tau" jawabnya dengan santai.

Rendy memutar bola matanya dengan malas, dan lanjut tidur menunggu Keisha bangun. Wanita itu saja yang akan menjelaskan bagaimana bisa mereka berdua diluar dengan pingsan dan luka-luka yang banyak.

Berbicara dengan Marlon hanya membuat kesal saja, kecuali pada Keisha. Mungkin laki-laki itu akan sangat manis pada wanitanya saja.

Ceklek.

Pintu terbuka, menunjukkan dokter yang masuk dengan membawa sebuah kertas. Dia mendekat pada Rendy dan memberi kertas itu, "ini hasil dari kedua pasien" ucapnya lalu pergi.

Rendy membuka keduanya, kondisi Marlon baik-baik saja. Namun kondisi Keisha membuat Rendy merasa kasihan, apalagi Marlon sendiri. Kenapa, karena Keisha yang ingatannya hilang setengah. Akibat benturan keras.

Marlon memaksa mencabut infus di tangannya, dan dia memilih untuk duduk di kursi samping kasur wanitanya. Dia menatap terus wajah Keisha yang masih belum sadarkan diri, hingga jam dua pagi dia masih menatap wanitanya.

Sementara teman-temannya sudah tidur terlebih dahulu.

Dan untuk Kevin, bayi laki-laki itu berada di ruang bayi. Karena tidak ada yang bisa menjaga bayi, jadi oleh Rendy dititipkan di ruang bayi sementara dulu.

..

"Eugh.."

Keisha membuka matanya, yang pertama dia lihat adalah seseorang yang tengah menatapnya dengan menggenggam tangannya. Wanita itu menyipitkan matanya karena lampu diruangan ini menusuk matanya.

Keisha menarik paksa tangannya, dia mengerutkan keningnya dan berdecak pelan. Wanita itu merubah posisinya menjadi duduk dan bersandar, dia tatap terus laki-laki yang didepannya itu.

"Sakit.." lirih nya kala kepalanya tiba-tiba mendadak sakit.

Marlon berdiri, saat hendak menyentuh Keisha wanita itu menepis nya karena dia sangat-sangat pusing. "Jangan.. Jangan" ucapnya.

Marlon diam, memandang Keisha yang masih memegang kepalanya dengan menunduk. Tak lama kemudian, wanita itu malah pingsan lagi dan untungnya Marlon menahan tubuhnya agar tidak terpenting kepala tempat tidur.

Dia membenarkan posisi wanitanya, menatapnya lagi. "Maaf, mungkin aku terlalu jahat.. Tapi inilah aku, yang sebenarnya.." gumamnya.

🍒🍒🍒

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang