45

8.2K 413 46
                                    

🍒🍒🍒


Berharap apa? Tidak ada yang terjadi malam itu, semua membaik. Marlon membuat Keisha tertidur secara tiba-tiba, entah apa yang laki-laki itu lakukan padanya sehingga dia langsung memejamkan matanya sejenak dan masuk kedalam dunia mimpi.

Pagi ini, Keisha sudah dalam posisi menekuk lutut dan memeluk diri, matanya lurus menatap kasur dengan berantakan dan terdapat bercak merah-merah disana dengan jelas.

Tangannya gemetar, dia sudah dikejutkan dengan penampakan kasurnya yang seperti ini dan rambutnya yang juga berantakan.

Pikirannya kemana-mana. Dia tidak bisa mengontrol pikirannya untuk tidak memikirkan hal-hal aneh-aneh dan jauh, dia yakin itu hanya darah dari kakinya yang mungkin terluka pada malam hari.

Pintu terbuka, mata Keisha menajam menatap siapa yang membuka pintu.

"Pagi"

Marlon datang, dengan rambut yang basah. Tersenyum dia pada Keisha dan menghampiri gadisnya, "mandi ya, kita habis ini pindah kerumahku. Renov nya udah selesai" ucap laki-laki itu.

Keisha masih diam, saat laki-laki itu hendak menyentuhnya dia menghindar. "A.. Aku mandi dulu" ucapnya.

Saat punggung Keisha sudah hilang dari pandangan Marlon, laki-laki itu tersenyum atas kemenangannya.

"Keturunanku tidak pernah gagal"

Beberapa menit kemudian, Keisha keluar dengan rambut yang basah. Lalu dia berjalan sambil menatap beberapa koper dengan warna gelap tergeletak dilantai, dia mengerutkan keningnya.

"Koper?" gumamnya.

"Oh udah selesai? Ayo bantuin aku beres-beres baju kamu" ucap seseorang yang baru saja datang, yaitu Marlon.

Keisha meneguk ludahnya susah, dia akan meninggalkan rumah ini lagi dan gilanya Marlon membawa semua barang-barangnya dirumah ini. Apakah laki-laki itu ingin menghancurkan rumahnya?

"Se-sekarang?" tanya Keisha.

Marlon mengangguk, "aku ngga mau kita lama-lama disini, banyak pengganggu" jawab laki-laki itu.

Keisha mengangguk, mau tidak mau akhirnya dia bergerak membantu Marlon membereskan baju bajunya dan barang-barangnya. Seperti buku atau barang-barang kecil berharganya.

Beberapa jam kemudian, setelah semua barang siap. Mobil milik Marlon datang, dan mengangkut semua koper koper, kini keduanya pun berada dalam perjalanan menuju rumah Marlon yang berada dihutan.

Rumah yang menjadi penjara terkenal bagi Keisha dahulu, dia tak ingin bayangkan lagi kejadian sadis itu dimana dia disiksa saat kabur dan dia mengalami depresi saat dia tau bahwa dirinya tengah hamil.

Apa yang diperbaiki dari rumah kejam itu, apakah laki-laki itu menambah bodyguard dan memberi kesan mencekam rumah itu? Apakah sekarang rumah itu diberi cat berwarna merah darah kesukaan Marlon?

Dalam pikiran gadis itu, dia takut Marlon akan kembali seperti dulu. Memperlakukannya dengan semena-mena, tapi sikap Marlon selalu membuatnya lupa dengan perlakuan laki-laki itu yang sedikit diluar nalar.

Tiba-tiba Keisha terkejut sendiri saat tangannya disentuh oleh Marlon, laki-laki itu menatap bingung Keisha karena terkejut saat disentuh olehnya. Marlon mengangkat satu alisnya.

Keisha tersenyum tipis, lalu ia dekatkan lagi tangannya untuk digenggam oleh laki-laki itu. "Maaf" ucap Keisha dengan pelam, namun masih bisa didengar oleh Marlon.

Pohon-pohon besar tak berubah, masih sama. Memberi kesan menyeramkan dan pastinya banyak hewan buas disana, benar-benar penjara bukan jika ada suatu rumah tua disana.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang