29: Konsultasi

2.2K 185 23
                                    

"Heh mau kemana sih lo?"

Dafa hendak berbelok menuju pintu kelas yang ditutup dari dalam. Namun ketika diajak belok Arial seakan bingung, ia menatap lurus lorong-lorong kelas yang tidak terdapat satu pun siswa karena tengah berlangsung kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

"Ke kelas."

"Kelas kita kan di sini, lurus mau ke mana?"

Arial menoleh menatap kelas yang ditunjuk Dafa. Arial menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal, mengapa ia jadi bingung letak kelasnya di mana?

"Bisa jalan kan lo? Kayanya di dalem lagi ada guru." Dafa melepas tangan Arial, cowok itu berdiri di depan pintu, mengetuknya dua kali kemudian menarik engsel pintu.

Benar dugaan Dafa, di dalam kelas terdapat guru yang sedang berdiri di depan papan tulis, Dafa mengucap permisi, bersamaan dengan Arial ia meminta izin masuk mengikuti pelajaran di dalam kelas.

Guru mengizinkan, Arial dan Dafa dipersilahkan masuk.

10 IPA 5

Kelas gue...

Arial duduk di meja yang diacak setiap minggunya. Sekarang remaja itu duduk di meja nomor dua dari belakang, semakin ke belakang ternyata.

"Kaki lo kenapa?" bisik Kevin bersebelahan dengan Arial, hanya berjarak dua tegel keramik saja.

"Jatuh."

"Kok bisa? Baru aja apa dari kemarin?" Kevin menautkan alisnya.

"Berangkat tadi, aman kok. Pincang dikit gak ngaruh," Arial tersenyum tipis.

Arial meringis merasakan perih pada pergelangan tangannya, Arial mengangkat pergelangan tangannya ia lihat dengan seksama ternyata sobek namun tidak mengeluarkan darah, hanya luka-luka lecet saja. Namun tetap perih, apalagi belum Arial bersihkan.

"Nah loh," cicit Dafa tak luput melihat kegiatan Arial.

"Pantesan kok kaya ada yang perih."

"Tadi lo masih bisa naik motor?"

"Kalau gak bisa gue gak mungkin ada di depan lo lah Po."

"Jangan nangis loh Al," Dafa menatap lurus wajah Arial.

"F*ck! Siapa juga yang nangis, lecet doang," Arial langsung menaruh tangannya di atas meja.

"King Al sedang diuji, yang sabar ya King," Dafa mengacak rambut Arial.

Spontan Arial menatap tajam wajah Dafa. "Geli!"

 "Geli!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Dafa berjalan di samping Arial. Salah fokus dengan cara Dafa berjalan, Arial menepuk pundak anak itu keras.

"Dosa anj!"

"Aduh!"

Dafa mengusap-usap pundaknya, gamparan Arial semangatnya tiada tara. Pundak Dafa dibuat cenat-cenut karena pukulan Arial.

Stepbrother✔️ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang