31: Pelan-Pelan, Rel!

2.5K 191 53
                                    

Bagi yang belum follow, difollow dulu yuks akun andarrr

Teruntuk kalian yang mungkin sekarang sedang punya banyak masalah, jangan pernah menyerah ya :)

Bangkit, coba lihat ke cermin, ada orang hebat yang sedang melihat pantulan dirinya di depan cermin. Iya, dia hebat.

Hebat sekali bukan?

Diri ini masih sanggup berdiri meski diterjang badai ombak silih berganti, terimakasih diriku lelahmu hari ini menjadi tawamu di kemudian hari.

#selfreward

H A P P Y   R E A D I N G

●●●

"Kaki gue masih sakit, misal ijin gak ikut jam olahraga boleh gak ya?"

"Tapi lo bawa baju ganti kan?"

Arial mengangguk.

"Ntar gue bilangin sama Pak Fian, lebih baik dipakai istirahat daripada lo paksain malah kaga sembuh-sembuh ntar," ujar Dafa menatap kaki Arial.

"Gue harus ganti baju juga?"

"Gak usah lah. Pakai seragam aja terus tiduran apa ngapain gitu, penting jangan keluyuran," Dafa melipat seragam osis miliknya asal, kemudian ia masukkan ke dalam laci.

"Uks aja yok, gue anter," ajak Dafa setelah selesai merapikan pakaiannya.

"Lu kok belum ganti, Al?" tanya temannya. Yang lain sudah bersiap hendak pemanasan di lapangan, sedangkan Arial masih mengenakan seragam.

"Sakit kaki gua," jawab Arial seadanya.

Dafa mengekor Arial dari belakang. Sang empu keras kepala ingin jalan sendiri.

Arial dan Dafa pergi ke uks yang berada di lantai dua, di Rajawali jumlah uks tidak hanya satu, tiap lantai pasti ada uks-nya. Apalagi di lantai dasar, terdapat tiga tempat istirahat siswa guna memudahkan petugas PMR apabila mengevakuasi murid yang pingsan sewaktu upacara.

"Gue tidur ya, Po. Kalau jam olahraga udah habis, tolong bangunin gue."

"Hoo enakin aja badan lo, gue tinggal gapapa kan?"

"Aman."

Dafa mengangguk. Menuangkan air putih ke dalam gelas dan mendekatkan minyak angin ke samping Arial.

"Eh lo mau ngapain?"

"Siapa tau lo butuh," ujar Dafa.

"Jauhin minyak itu," tuding Arial pada botol minyak angin yang tidak bersalah.

"Ini? Kenapa emang?" Dafa mengangkat botol kecil tersebut, menunjukkan pada Arial.

"Baunya bikin pusing."

"Ohh ... gue taruh di lemari deh. Ini air putih, sama roti kalau lo mau makan atau minum gue taruh di sini," Dafa menjelaskan.

"Makasih. Dah kaya petugas PMR lo, Po."

"Serah lo dah, gue mau turun."

Stepbrother✔️ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang