Sebelum membaca harap menekan tombol 'Vote' terlebih dahulu. Saling menghargai tidak akan membuatmu rugi.
●●●
Kepala Arial berasa mau pecah setelah bertempur melawan ujian matematika ditambah mendapat pengawas yang jeli matanya. Menengok sedikit saja langsung mendapat teguran.
Berbekal rumus sebisanya Arial dapat menyelesaikan seluruh soal tanpa terkecuali.
"Sstt! Jangan ada yang bahas soal! Puyeng pala gue," titah Dafa menyuruh diam teman-temannya yang masih membahas persoalan yang barusan mereka kerjakan. Bikin overthink ae.
"Cabut kantin, gerah men!"
Salah satu keuntungan ruangan yang didapatkan oleh absen 01-18 kelas 10 MIPA 5, mereka mendapatkan ruangan yang dekat dengan kantin. Jadi tidak perlu harus melewati banyaknya anak tangga hanya untuk ke kantin, kini hanya dengan beberapa langkah saja mereka sudah sampai ke tempat terindah di sekolah---kantin.
"Duluan. Gue mau ke kamar mandi," Arial ngacir meninggalkan ruangan.
Sampai di kamar mandi Arial membasuh wajahnya pada air di wastafel. Kantung matanya menghitam, Arial kurang tidur semalam. Bukan karena memperjuangkan ujian, tetapi ada hal lain yang membuat Arial kepikiran.
Arial membasuh wajahnya sekali lagi. Iya dong, aku kan nomor satu di hati Bunda!
Arial menggeleng pelan.
"Maksudnya apa coba?" gumam Arial mencengkeram erat sisi wastafel.
Setelah membasuh wajah, Arial menyusul teman-temannya di kantin. Sudah ada Dafa dan yang lain sedang nongkrong, Arial hanya membawa es teh lalu bergabung dengan mereka.
Mereka tidak ada yang membahas soal ujian, melainkan pengawas dari masing-masing ruangan. Kevin membahas pengawasnya yang kocak, sedangkan Dafa mengadu nasib dengan ruangannya yang mendapat pengawas super killer.
Ting!
Farel
Lo dimana?
09.40Kantin
09.40Gue jadi disuruh wakilin kelas buat lomba ngelukis besok😎
09.40Arial menahan jemarinya untuk tidak membuka chat dari Farel. Pesan Farel sudah masuk melalui layar beranda dan dapat Arial baca. Namun entah mengapa, belakangan ini Farel jadi berbeda. Apa itu hanya perasaan Arial saja?
Baru sebulan lalu dia mengeluh tidak memiliki satupun teman, tapi sekarang dia sudah punya banyak teman. Kepribadian Farel berubah dalam sekejap, seakan glow-up setelah pulang berobat dari Singapura. Tetapi Arial juga ikut senang melihat Farel tidak lagi kesepian.
Gencar membangun relasi pertemanan membuat Farel tidak selalu dekat dengan Arial.
Siang ini seperti biasa Arial dan Farel hendak pulang bersama. Arial sudah menunggu lebih dari setengah jam di ruangannya karena Farel sedang ada keperluan di ruang seni. Entah apa yang sedang dibicarakan, pasti tidak jauh dari event organisasi yang wajib menampilkan persembahan pada akhir classmeeting nanti.
Ddddrrrrttt....
"Udah kelar belom?" tanya Arial langsung mengangkat ikon telepon berwarna hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother✔️ [Tamat]
Ficción GeneralArial dan Reyndra merupakan saudara kembar. Ayah mereka meninggal dunia sejak dua tahun silam, seiring berjalannya waktu bunda menikah dengan seorang duda yang memiliki putra bernama Farel. Pada suatu hari Arial sedang bersama Reyndra lalu terjadil...