13: Silinder

2.1K 146 8
                                    

Pernahkah kalian bertemu Orang Dengan Gangguan Jiwa atau yang belakangan ini kerap disebut ODGJ?

Disebut memiliki gangguan jiwa apakah karena mereka berbicara sendiri? Tertawa sendiri? Atau bahkan marah-marah sendiri?

Tidak semua orang dapat memahami kondisi mental penderita ODGJ tersebut. Manusia biasa seperti kita tidak bisa melihat apa yang ada pada penglihatan mereka--si penderita gangguan jiwa. Yang seharusnya mereka mendapat pengobatan malah justru dikucilkan nan disebut 'orang gila'. Dianggap kurang memiliki iman sehingga jin  bersarang di dalam tubuh 'mereka'. Bukankah anggapan tersebut cukup menyedihkan ketika kita dengar lebih seksama?

Kenyataannya 'mereka' memiliki dunia sendiri di dalam imajinasinya. Membuat mereka kadang merasa bahagia, kadang marah-marah, kadang pula bersedih mencari orang yang 'mereka' sayangi.

Farel Ghifari Jovan Mandala. Satu dari sekian banyaknya pengidap Skizofrenia yang memiliki pandangan lain dengan orang berakal penuh seperti kita. Farel sensitif paranoid dengan kata-kara 'Gila'. Ia membenci kata tersebut terlontar dari mulut siapapun, apalagi ketika kata tersebut ditujukan kepadanya.

Farel meyakini dirinya bahwa ia tidak memiliki gangguan kejiwaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Farel meyakini dirinya bahwa ia tidak memiliki gangguan kejiwaan. Mereka yang menyebut dirinya sakit jiwa karena mereka tidak bisa melihat apa yang Farel lihat. Mereka tidak bisa merasakan betapa sakitnya telinga Farel ketika bisikan 'itu' memaksanya melakukan sesuatu. Farel diancam ketika ia tidak melakukannya.

Hari ini Farel tidak masuk sekolah. Farel merasa takut bertemu teman-temannya, tubuh Farel menjadi demam semalam.

Sebagai saudara tiri yang tinggal selama tiga tahun lamanya, Arial tentu tau kondisi yang dialami oleh Farel. Hanya saja ketika emosi, Arial sulit mengontrol emosinya, mulut Arial langsung asal ceplos sesuai keadaan yang ia lihat.

Arial menggerutu di dalam hatinya, sial sekali ia harus berkontak mata dengan Farel yang sedang berada di dapur membawa camilan berupa bakso goreng, basreng.

Arial tidak menyapa, Arial tidak mengeluarkan kata-kata namun tatapan Farel sungguh tajam menusuk bola mata Arial yang sengaja tidak diarahkan ke arahnya. Arial sedang tidak ingin gelud, kondisi fisiknya sedang tidak bagus.

"Gue cuman numpang minum, gue nggak akan ganggu lo," ujar Arial ketika Farel menghadang langkahnya.

Arial terhempas mundur ketika Farel menabrak pundaknya kasar. Arial memegang pundaknya sendiri bersungut menatap kepergian Farel. "Andai lo bukan pangeran di rumah ini, udah gue geprek lo, Rel."

Rumah hanya ada Farel dan Arial. Ranum pergi ke pasar, sedangkan Jovan seperti biasa sedang ngantor.

Farel berjalan menaiki anak tangga satu per satu, sesekali mencomot basreng pedas daun jeruk oleh-oleh Ranum ketika belanja ke pasar.

Lompat saja

Farel menggelengkan kepalanya pelan. Gila saja bila ia menuruti bisikan telinganya.

Stepbrother✔️ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang