14: Misterius

2.2K 153 32
                                    

Arial menyimpan kacamata miliknya ke dalam hardcase. Arial masih kurang percaya diri menyematkan kacamata tersebut pada kedua matanya.

Arial si cowok paling bodo amat yang tidak suka memikirkan omongan orang. Namun untuk satu hal ini, ia melihat penampilannya jauh berbeda ketika mengenakan kacamata.

"Bjir kelihatan sepuluh tahun lebih tua, jelek banget gua," Arial bercermin ngedumel di depan kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bjir kelihatan sepuluh tahun lebih tua, jelek banget gua," Arial bercermin ngedumel di depan kaca.

"Kagaa ... perasaan lo doang itu," sahut Dafa dari panggilan video call mereka.

"Kalo gak dipakai emang kenapa sih, Po?" tanya Arial duduk menghadap Dafa yang hanya menampilkan setengah wajahnya.

"Sakit lah mata lo pea. Emang lo nyaman liat benda-benda pada berbayang gitu?"

"Kaga sih."

"Pake aja, cuman pake kacamata kayak disuruh pake rok lu, Al."

"Malu anjir gak terbiasa gua pake ginian,"

"Dibiasain makanya, demi kesehatan lo juga. Daripada makin parah gara-gara lo gak mau make kacamata."

"Emang bisa makin parah?"

"Bisa, mungkin, orang minus aja bisa nambah apalagi silinder."

"Ck, yaudah deh."

"Yaudah apa?"

"Gue pake lah."

"Nah ... mirip wibu lo. Besok ke sekolah pake hodie item, masker item, plus kacamata. Beeeh anak-anak langsung pada naksir pasti."

"Najis, dah lah, gue mau mandi."

"Sama gue juga belom mandi, gimana kalau jangan dimatiin?"

"Ngewe online maksud lo?" beo Arial.

Dafa tertawa kemudian menganggukkan kepala.

"Anjing, stress lo!" Arial menutup panggilan video sepihak.

Arial keluar kamar menggunakan kacamata tadi. Arial berniat mandi tetapi ia lupa bahwa shamponya sudah habis, padahal hari ini jadwal Arial keramas. Jadilah Arial pergi ke warung dekat rumahnya membeli shampo dan detergen.

Ngomong-omong rumah sebesar itu tidak memiliki pembantu, jika baju Farel dan Jovan dicuci oleh Ranum maka lain halnya dengan bajunya Arial. Anak itu mencuci sendiri, nyetrika sendiri. Arial tidak masalah, bukan pekerjaan berat hanya berurusan dengan pakaian saja.

Arial kembali ke rumah. Halaman rumah sedang dipakai badminton oleh Jovan dan Farel, ada Ranum juga yang sedang menyemangati keduanya. Nampak keluarga bahagia bukan?

Arial lewat di belakang Jovan tanpa mengusik kelangsungan permainan mereka.

Kuk

Shuttlecock jatuh tepat di depan kaki Arial.

Stepbrother✔️ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang