03: Petaka

2.5K 155 10
                                    

Skizofrenia, sebuah penyakit mental yang membuat penderitanya sulit membedakan antara halusinasi dan realita. Gejala awal Farel diketahui mengidap gangguan mental tersebut ketika usianya masih delapan tahun. Farel sering berbicara sendiri, awalnya Jovan mengira ia hanya berimajinasi biasa layaknya seorang anak kecil yang tengah bermain membayangkan animasi.

Namun ternyata gejala tersebut semakin bertambah parah, dimana-mana Farel berbicara sendiri seolah ada teman di sekelilingnya, padahal Farel hanya seorang diri. Tidak satupun orang ada di dekatnya, hingga teman-teman Farel berasumsi Farel mengalami masalah kejiwaan dan lebih parahnya lagi Farel diolok-olok dengan berbagai sebutan keji.

"BUBAR!" Reyndra menarik tubuh Farel yang tengah dikelilingi murid-murid di kelas.

"Kelas 7D ngapain ke sini?! Ini wilayah kita!" Seorang cowok berbadan gempal mendorong dada Reyndra.

"Kenapa lo dan teman-teman lo ngatain Farel seperti itu?!" Reyndra bertanya emosi menatap berapi-api terhadap siswa bername-tag Ando.

"Urusan lo apa?!" balasnya sambil mendorong dada Reyndra lagi.

"Gua gak suka! Gua gak terima!"

"Lo mau cari masalah sama kita?" sahut seorang siswa lain berdiri di samping Ando.

"Dia saudara gue! Jangan gangguin dia lagi!"

"Ohh ... lo punya saudara di sini?" Ando menatap remeh ke arah Farel.

"Bilangin sama saudara lo, suruh pindah aja ke sekolah khusus orang gila! Di sini tempatnya anak-anak waras, bukan anak gila kaya dia," tuding Ando kepada Farel yang mengepalkan kedua tangannya. Farel menunduk, air matanya menumpuk mungkin dalam sekali kedipan akan luruh.

"Jaga mulut lo! Farel gak gila asal lo tau, lo yang gila!" Reyndra menggenggam tangan dingin Farel hendak mengajaknya keluar dari kelas.

Bugh!

Reyndra terhuyung mendapat tonjokan dari tubuh gempal Ando.

Reyndra menarik seragam Ando, menjadi jagoan di kampung bukan perkara sulit barang hanya melawan seorang Ando yang bertubuh besar sekalipun.

"Arggh! Ampun!"

"Jangan berani gangguin Farel lagi, atau tangan lo gue patahin!" ancam Reyndra.

"Iya! Ampun ... lepasin, sakit ... argh!"

Reyndra membanting tubuh Ando hingga mengeluarkan bunyi nyaring.

Pertama kalinya Reyndra menyentuh tangan Farel, selama lima bulan menjadi saudara tiri ia tak pernah sekalipun berbincang dengan anak tersebut. Namun kali ini Reyndra tidak tahan dengan sikap anak-anak kelas Farel, tidak sengaja dia tadi lewat di depan kelas Farel, terdengar suara riuh tepuk tangan, setelah Reyndra dengarkan dengan seksama nama Farel di sebut-sebut berulang kali.

Reyndra langsung masuk tanpa permisi, lalu menarik Farel dari perundungan tersebut. Kini mereka berada di taman sekolah, duduk berdua.

"Lo ... gak papa kan?" tanya Reyndra.

Farel menggeleng.

"Lo boleh cerita sama gue," ujar Reyndra.

Farel menatap Reyndra.

"Kamu gak percaya kan sama omongan mereka?"

Reyndra tersenyum kemudian menggeleng. "Gue percaya sama lo, bukan sama mereka."

"Aku gak gila, tapi kenapa mereka ngata-ngatain aku gila?"

"Lo emang gak gila, tapi mereka yang gila. Lo kenapa gak pernah bilang sama gue atau Al? Kita bisa lindungin lo,"

Stepbrother✔️ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang