"Pak, ayo ke New Zealand!"
"Hah?!"
Hari itu adalah senin pagi yang baru saja dimulai. Junkyu baru saja selesai dengan agenda mandi paginya sebelum nanti berangkat bekerja, sedangkan Jihoon bahkan belum meninggalkan empuknya kasur dan hangatnya selimut.
"Dalam rangka apa," tanya Junkyu masih clueless.
Aniversary? Sudah lewat. Tak ada event apa pun dalam waktu dekat ini yang mengharuskan mereka pergi ke luar negri. Hanya pekerjaannya yang sebentar lagi akan membuka anak perusahaan baru di luar kota, tak sampai ke New Zealand juga.
"Ulang tahun kamu," jawab Jihoon berdalih.
Ia lalu bangkit, turun dari ranjang dan tinggalkan hangatnya selimut untuk hampiri Junkyu yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi dengan tubuh setengah telanjang. Jihoon memeluk tubuh dingin suaminya, menempelkan wajahnya di dadanya kemudian mengecupnya sekilas.
"Ya?" Lalu mendongak dengan tatapan memelas yang menyakitkan Junkyu untuk menolaknya.
"Ngerayain ulang tahun gak harus sampai ke New Zealand, saya juga bukan tipe orang yang suka merayakan ulang tahun, kamu juga begitu."
Jihoon memanyunkan bibir. "Kalau gitu anggep aja buat rayain aniversary pernikahan yang telat, kan mumpung sekarang aku udah libur gitu," katanya dengan wajah kesal.
"Kamu abis baca apa sih emangnya, kenapa tiba-tiba pengen ke sana? Kemarin-kemarin ditawarin gak mau."
"Gak abis baca apa-apa, tapi tuh ini loh," Jihoon melepas pelukannya, lalu mengambil ponselnya dan tunjukkan sebuah video pendek berisi pemandangan yang memang menarik mata.
"Bagus kan?" tanyanya lagi begitu melihat reaksi suaminya yang juga tampak kagum pada apa yang ditunjukkan.
"Iya, tapi kamu tahu kan kalau video bisa diedit? Bisa aja sebenarnya gak sesempurna itu. Ini juga iklan kan? Iklan apa ini," Junkyu merebut ponsel Jihoon, mempercepat videonya dan dapati bahwa yang ditampilkan barusan itu memang sebuah iklan dari film pendek yang memang kerap Jihoon tonton.
"Iya iklan, tapi kan gak apa-apa juga kalau ke sana buat liburan gitu, kamu gak mau?"
Junkyu menggeleng pelan seraya masih memperhatikan tayangan video. "Bukan gak mau, tapi saya belum pernah ke sana sebelumnya, kalau mau jalan-jalan ke luar negeri gimana kalau ke tempat yang sebelumnya sudah pernah saya kunjungi? Untuk memperkecil kemungkinan kita tersesat dan bingung."
"Ah! Males! Gak seru dong, kan malah bagus kalau ke tempat yang belum pernah didatangin, biar ada yang baru gitu!"
Junkyu mendesah panjang. Repot juga. Ia kemudian menyusul Jihoon yang sudah duduk di tepi kasur dengan wajah ditekuk.
"Gimana kalau ke Paris?"
"Gak mau. Katanya di sana aslinya jelek."
Jawabannya ketus. Junkyu jadi bimbang. Ia bukan tak menyukai New Zealand, tapi ia hanya tak begitu suka berlibur ke tempat yang ia belum pernah kunjungi sebelumnya apalagi jika mereka pergi tanpa tour guide atau semacamnya. Bisa repot kalau ada apa-apa. Ditambah lagi, ia ataupun keluarganya tak memiliki kenalan orang sana.
"Tapi masih dapat julukan kota romantis kan? Bukannya malah cocok buat rayain aniversary di sana? Ya, meskipun saya gak bisa jadi orang yang benar-benar romantis, setidaknya kita berada di tempat yang selalu dibilang romantis? Bagaimana?"
Jihoon berdecak. Ingin membantah tapi entah bagaimana ia harus membatah kalimat Junkyu yang sepenuhnya berhasil mempengaruhi keputusannya. Jihoon kembali menatap suaminya dengan wajah yang masih ditekuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love [ kyuhoon ]
FanficB O Y S L O V E [ COMPLETED ] Tujuan awalnya adalah untuk memanfaatkan uang yang dimiliki suaminya untuk pengobatan ibunya dan juga untuk memperbaiki keuangannya yang kian memburuk setelah kepergian ayahnya. Namun kini perasaannya justru terbuai aka...