Chapter 04. Figuran

770 65 1
                                    

Terakhir kali kami bertiga berkumpul seperti ini sekitar 12 tahun lalu, sebelum aku menjadi tunangan pangeran mahkota.

Caspian, Deon dan Aku.

Seingatku mereka datang saat jamuan ulang tahunku yang ke-6.

Berkat status ayah dan ibuku yang elf mengharuskan keluarga-keluarga penting di kekaisaran datang ke acara ulang tahunku.

Ada kejadian absurd saat itu.
Pasalnya aku membuat nona dari keluarga Panzel menangis keras hingga membuat orang tuanya harus meminta maaf.

Dari situlah kabar aku bersifat jahat mulai dibacarakan dari mulut ke mulut.

Aku memang jahat dan aku sadar itu. Namun di atas ku ada yang lebih jahat lagi, dalang utama kerusuhan pesta ulang tahunku,

si Deon Agrippa Abaru.

Deon Agrippa Abaru yang sejatinya sangat jahat menurutku ini nyatanya hanya figuran dalam Spring Love.

Perannya tidak banyak. Hanya sebagai orang yang diawasi oleh Caspian dalam persaingan pewaris tatah.

Tapi untuk orang serupawan Deon, kurasa peran figuran terlalu underrated. Kurasa aku harus memastikan peran Deon yang jelas pada Zack sepulang nanti.

"Lady Rienra sedang memikirkan apa?"

Aku hampir terjingkrak dari tempat dudukku. "Bukan apa-apa Pangeran,"

Laki-laki ini mengangkat sudut bibir kiri dan memandangku geli.

Sialan.

Dia menghinaku?

"Kalau bukan apa-apa boleh aku tahu apa itu?"

Aku mendesah kecil. Jujur saja, Deon lebih menyusahkan dari pada sang tokoh utama Caspian sendiri. "Saya hanya memikirkan untuk memelihara binatang,"

Caspian diantara kami tampak tidak nyaman. Apa dia takut aku berpaling darinya dan mulai mendukung Deon.
Sebenarnya aku sempat berpikir seperti itu. Tapi sialnya Spring Love berkata lain.

"Lady memelihara binatang? saya pikir anda akan cocok kucing, soalnya mirip,"

Apa katanya?!

Dia menyamakan ku dengan binatang tidak jelas itu?

Basa-basi ini menjadi ajang pancing urat untukku. Bahkan Javier di luar menahan tawanya.

Tertawalah sesukamu, Javier. Akan kupotong gaji mu bulan ini.

"Ho ho, justru saya ingin memelihara anjing,"

Dia menyeringai senang dan kupikir dia gila. "Benarkah?"

"Saya baru berniat memelihara anjing berapa saat lalu, soalnya itu mirip dengan anda,"

Senyum Deon menghilang dan Casian tertawa lepas, sementara aku tersenyum manis hingga mataku menyipit.

Caspian menyela. "Lady sangat hebat menilai penampilan ya,"

Diamlah pirang! Jika Deon adalah anjing maka kau cacing menggeliat di tanah.

Berkat Caspian yang cepat tanggap perbincangan ke depannya berlanjut dengan aman.

.

.

"Zack!"

Si ceking langsung berbalik dari perbaringan. Tunggu sebentar, apa yang kupikirkan sampai sudi menyiapkan kasur empuk untuk peliharaanku ini. Aku yakin Zack sangat puas untuk hidup enak-enak dari hasil keringat penyihir agung.

"Ada apa?" tanyanya malas.

Aku yang baru sampai dirumah langsung masuk kamar dan menaiki loteng. Demi keamanan, Javier yang seorang master pedang dengan panca Indra super kusuruh pergi ke pasar untuk bersenang-senang.

How Great Evil Sorceress Live (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang