Chapter 07. Main Antagonis

536 56 5
                                    

Meninggalkan Caspian dan Sienna yang berwajah cengo dan merasa bersalah, wajah ku berseri-seri.

Javier dan Zack justru berparodi adegan labrak berapa menit lalu.

Sepertinya mereka sangat menyukainya sampai mengulangi parodi itu berkali-kali.

Sebagai hadiah, kuberikan mereka koin emas.

"Terimakasih nona," Javier sang pengawal langsung pergi berbelanja lagi membawa Zack dalam rangkulan.

Zack mencibir pada Javier lalu melambaikan tangan sambil tersenyum.

Belakangan aku merasa menjadi ibu dengan dua anak matre.

Hal yang ku sukai dengan pergi nya dua parasit itu adalah... waktu bersenang-senang di toko buku.

Langkah pertama, ganti penampilan Rienra menjadi gadis remaja biasa yang umum dilihat.

Lalu memasuki gang gelap.

Toko yang ku kunjungi bukan toko biasa. Toko tua yang banyak menjual buku lama hingga yang terbaru, dari buku sihir sampai novel.

Ditambah, toko ini adalah tempat kesukaan ku.

Tempat dimana tak seorang pun yang mengenali Rienra Varasia Zoro. Dimana aku membeli buku haram.

"Selamat pagi nona pelanggan,"

"Pagi,"

Saking seringnya aku kemari, pemilik toko sudah hafal dengan wajah ku.

Jika kutu buku sering di kaitkan dengan seorang culun dengan kacamata, maka pria di depanku mematahkan itu. Pasalnya, pria di depanku pria berumur yang bertampang preman dengan tatto di sekujur tubuh.

"Anda datang lagi, apa ada buku khusus yang anda cari?"

Aku menyeringai. "Tidak ada, aku hanya mencari buku biasa,"

Bohong tentu saja.

Sebagai pembaca yang berlangganan, jelas aku sudah mengetahui letak buku-buku disini. Rak bawah tangga itu untuk buku sihir dan mantra. Tiga rak dekat jendela adalah buku kumpulan dongeng. Rak dekat pintu masuk adalah kumpulan buku terbitan baru yang hits.

Dan yang ku jelajahi adalah rak buku area belakang, dimana kumpulan buku lama dan buku haram.

Penjaga toko hanya diam melihat aki yang menelusuri rak-rak area belakang. Beberapa kali aku berbicara dengannya, berapa pelanggan sudah menjodoh-jodohkan kami. Tapi apa daya, dia hanyalah pria yang menyukai pria lain.

"Lady Rose," aku meringis melihat buku ini. Buku yang mengantarku hingga melewati jalur sesat dan penyuka laki-laki tampan yang berbahaya.

Lady rose mengisahkan perjalanan nona dari pedesaan ke kota untuk mencari pasangan hidup. Pasangan hidupnya malah seorang count berhati iblis yang suka menyiksa orang, khususnya penyihir.

Lalu isinya merupakan kisah yang ku sensor.

Beralih pada buku lainnya, hampir semuanya telah ku baca terkecuali satu buku paling ujung atas.

Buku yang sebelumnya Javier larang untuk dibaca.

'Kastil si buruk rupa.'

Judul novel Gore kesukaan ku.

Aku tersenyum lebar begitu buku itu berada di tanganku.

Dari prolognya saja benar-benar membuatku merinding.

"Lady suka yang begini ya?"

Shit. Kenapa makhluk ini selalu muncul mendadak.

Aku berbalik menatap pemuda yang menghimpit ku di rak buku.

How Great Evil Sorceress Live (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang